Mumi Ptolemaic yang tidak disebutkan namanya ini memiliki pola tumor bulat dan padat antara panggul dan tulang belakang. Menurut Ikram, kanker prostat yang dialami mumi ini lebih disebabkan faktor genetika, bukan lingkungan.
"Kehidupan di zaman kuno sangat berbeda dari saat ini," kata Ikram seperti dikutip Dailymail, Selasa, 31 Januari 2012. "Ketika itu tentu tidak ada polutan atau makanan yang berpengawet."
Mumi yang disimpan di Museum Arkeologi Nasional Lisbon ini adalah seorang lelaki dewasa dengan tinggi 1,52 meter yang hidup antara 285 sampai 230 sebelum masehi. Ketika meninggal dunia, umurnya diperkirakan 51 sampai 60 tahun.
Carlos Prates, seorang radiolog di Imagens Médicas Integradas di Lisbon, mengatakan para peneliti mengetahui adanya kanker prostat ketika mereka melakukan pemindaian pada mumi ini.
Mumi yang diberi inisial M1 ini di-scan dengan teknologi Multi Detector Computerized Tomography (MDCT) yang mampu memperlihatkan gambar bagian dalam mumi secara lebih detail.
Digital X-ray menunjukkan si M1 dikubur dengan pola lengan disilangkan. Ini adalah model yang biasa dijumpai pada mumi Ptolemaic. Ada yang menyatakan bahwa pola itu berarti si mumi adalah anggota keluarga kerajaan. Seluruh tubuh M1 dilumuri masker kemudian dililit kain kafan yang dicat.
"Ini adalah kasus kanker prostat tertua yang pernah ditemukan di zaman Mesir Kuno," kata Prates.
Sebelumnya, para peneliti juga pernah menemukan mumi yang mengidap kanker prostat yang ditemukan di Rusia. Mumi yang berumur 2.700 tahun ini diperkirakan adalah seorang raja di wilayah selatan Sibaria.
DAILYMAIL | RINI K
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini