Trojan Flasback yang menyerang komputer Mac OS X ternyata "menghasilkan"
10 ribu dollar AS (sekitar Rp 90 juta) per hari untuk pembuatnya.
Temuan ini dipublikasikan Symantec setelah melakukan penelitian terhadap
trojan ini dan skema serangannya.
Uang ribuan dollar tersebut
didapat dari Google AdWords, hasil 'klik' dari pengguna komputer Mac
yang terjangkiti trojan Flashback.
Trojan Flashback mampu
mengarahkan hasil pencarian mesin pencari Google menuju ke halaman lain
yang telah dipilih pembuat virus, sehingga setiap kali ada pengguna yang
"mampir" ke halaman tersebut, uang pun mengalir.
Trojan Flashback mampu memunculkan pop up seperti seolah-olah dikirim secara resmi oleh Apple Inc yang memaksa secara halus kepada pengguna untuk melakukan "klik" pada pop up tersebut. Untuk setiap link yang di-klik, penyerang memperoleh 0,8 sen dollar dari Google AdWords.
Pada komputer yang terinfeksi, trojan Flashback akan menyelinapkan ke dalam browser Safari, Firefox, dan Chrome dan mengubah kode untuk pencarian.
Jadi, setiap kali pengguna melakukan pencarian sebuah website, maka akan diarahkan ke oleh Flashback ke website lain yang apabila dikunjungi akan menghasilkan 'klik' dan tentu saja uang untuk pembuat virus tersebut.
Flasback
bisa saja menyedot kerugian yang lebih banyak dari yang didapatnya saat
ini, mengingat 700 ribu komputer Mac telah terinfeksi. Trojan ini
menyebar begitu cepat karena pengguna men-download Adobe Flash yang
mereka yakini merupakan plug-in asli untuk Mac.
Setelah
di-install, trojan ini masuk ke "lubang" yang terdapat dalam program
Java dan meng-install sendiri hasil pencarian palsu serta menjalankan
kode berbahaya lainnya pada Mac yang sudah terinfeksi.
Symantec mengkritik Apple yang terlalu lama membuat patch untuk masalah ini dan membiarkan Flashback menjadi sebesar saat ini. Padahal, Oracle telah membuat patch untuk Java di bulan Februari, namun Apple baru menyediakan patch 6 minggu kemudian.
Akibatnya, ratusan ribu pengguna Mac terinfeksi.
Kasus
Trojan Flashback ini memang menghancurkan klaim Apple yang mengatakan
bahwa produk Mac bebas virus. Dengan kasus ini, Symantec berharap
pengguna Mac lebih peduli terhadap keamanan platform Mac terutama Mac OS
X
Sabtu, 05 Mei 2012
Pembuat Trojan Komputer Mac "Raup" Rp 90 Juta per Hari
Aturan Menginap untuk Si Kecil
Orangtua boleh memberikan izin kepada anak usia sekolah untuk menginap
di rumah teman atau diinapi. Baik saat menginap maupun diinapi, anak
harus membuat kesepakatan dengan teman juga orangtuanya, misalnya berapa
banyak teman yang akan menginap, akan datang jam berapa, apa saja yang
harus dibawa, nanti akan beraktivitas apa saja, tidur jam berapa, boleh
menyetel musik atau tidak, boleh menonton DVD atau tidak dan sebagainya.
Menginap di rumah teman
Dos:
1.
Bersikap sopan dan ramah. Kalau ditanya anggota keluarga temannya harus
menjawab jangan cuek atau asyik sendiri dengan temannya.
2. Kalau diajak melakukan aktivitas bersama harus mau dan kooperatif, jangan cemberut atau bete, yang membuat suasana tidak menyenangkan.
3.
Bawa sendiri semua keperluan pribadi, seperti baju ganti, baju tidur,
sabun, sampo, sisir, camilan kesukaan, buku cerita, dan sebagainya.
4.
Minta izin sebelum melakukan sesuatu, misalnya apakah boleh menyetel
DVD atau CD musik kesukaan, kalau tidak diizinkan jangan dilakukan.
5.
Membereskan mainan yang telah selesai digunakan. Taruh piring atau
gelas yang telah selesai digunakan di tempat cuci piring. Selesai mandi
masukkan baju kotor ke dalam kantong plastik untuk dibawa pulang, jangan
ditinggalkan begitu saja di kamar mandi atau kamar tidur.
Dont's:
1. Merepotkan tuan rumah dengan meminta ini itu yang tidak tersedia. Umpama ingin makan pizza padahal tidak disediakan pizza.
2. Bangun kesiangan atau tidur larut malam. Ikuti jadwal tidur dan bangun yang berlaku di rumah teman.
3.
Membuat berantakan kamar atau ruangan, masuk ke kamar atau ruangan
tanpa seizin pemilik rumah. Ingatkan anak sebaiknya tidak bermain di
kamar tidur orangtua. Kalau temannya yang mengajak, ajarkan padanya
untuk meminta si teman bermain di ruang keluarga. Bukan tak mungkin di
kamar orangtua banyak barang berharga yang kalau sampai rusak atau
hilang malah membuat hubungan jadi tidak enak.
4. Membuat kegaduhan,
semisal masih bercanda padahal sudah waktunya tidur malam atau
berteriak waktu bermain sehingga menganggu tuan rumah.
Mengundang teman menginap di rumah.
Dos:
1. Bersikap ramah dan membuat tamu merasa nyaman.
2. Toleransi dengan kebutuhan temannya. Bila si teman ingin tidur dengan lampu menyala terang, padahal sehari-hari anak tidur dengan lampu redup, ajarkan padanya untuk "mengalah" sebagai bentuk penghormatan pada tamu.
3. Persilahkan teman untuk melakukan atau memakai sesuatu terlebih dahulu, misalnya memakai mainannya, memilih kue yang disediakan, dan sebagainya.
4. Tunjukkan tempat-tempat yang dibutuhkan teman, seperti letak kamar mandi, tempat menyimpan gelas, saklar lampu dan sebagainya.
Dont's:
1. Terlalu mengatur atau melarang teman melakukan sesuatu. Mau melihat ini tidak boleh, mau meminjam sesuatu tidak boleh. Yang seperti ini akan membuat tamu merasa tidak betah. Kalau yang diinginkan temannya memang tidak sesuai, ajari anak untuk menjelaskannya secara baik-baik.
2. Marah karena temannya menginap melakukan kesalahan atau sesuatu yang membuat kesal. Ajari anak menahan diri selama temannya menginap, tidak perlu marah-marah karena akan membuat temannya merasa takut atau tidak diterima.
(Tabloid Nakita/Marfuah Panji Astuti)
7 Kekeliruan Penilaian Kerja
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan para teoris psikologi terapan,
pakar perilaku organisasi dan kinerja individu di organisasi, seperti
Nisbett & Wilson (1977), maupun oleh Frank E. Saal, Ronald G.
Downey, dan Mary Anne Lahey (1980), ada beberapa kekeliruan penilaian
kinerja yang berpeluang dilakukan pada pemberi nilai (atasan atau
supervisor) antara lain:
1. Efek halo.
Kecenderungan menilai kinerja hanya berdasar kesan pertama yang diperoleh. Misal, bila pada awalnya anak buah menampilkan kinerja baik, maka supervisor cenderung menilai baik selamanya.
2. Prasangka pribadi.
Misal, karena pernah mengalami suatu pengalaman buruk dengan anak buahnya, maka hal ini terus menerus diingat, berakibat atasa menilai buruk kerja bawahan untuk selamanya.
3. Kecenderungan nilai-tengah.
Kecenderungan memberi nilai "cukup" pada setiap aspek kerja, sebagai "nilai aman", hingga kurang tajam menilai aspek kelebihan anak buah. Berdampak anak buah senantiasa dinilai "cukup-cukup" saja.
4. Kecenderungan terlalu murah hati.
Cenderung menilai terlalu tinggi, hingga kurang menampilkan kapasitas sesungguhnya dari anak buah.
5. Adanya perbedaan budaya.
Misal, budaya berpandangan bahwa nilai C (cukup) adalah kurang baik, sementara nilai B (baik) atau SB (sangat baik) adalah baik. Sehingga supervisor tertentu cenderung memandang kurang baik, atas kinerja seorang anak buah yang mendapat nilai C dari supervisor sebelumnya.
6. Efek kekinian.
Kecenderungan menilai kinerja anak buah berdasarkan pengalaman terkini atau pengalaman terakhir saat supervisor berinteraksi dengan anak buah. Dampaknya, bila yang diingat adalah kinerja yang kurang menyenangkan, maka untuk seterusnya kinerja anak buah tersebut bisa di-cap kurang menyenangkan.
7. Stereotip.
Aspek kesamaan budaya, ras, usia, jenis kelamin, dan aspek mendasar lain, memungkinkan supervisor memberi penilaian yang lebih baik pada anak buah yang memiliki kesamaan latar belakang dengan dirinya, dibanding anak buah lain yang memiliki latar belakang berbeda dengan dirinya.
(Majalah Chic/Narasumber: Donna Turner, Praktisi Sumber Daya Manusia Experd)
Selasa, 01 Mei 2012
kepiting Raksasa Dari Tasmania
Kepiting raksasa bernama Claude ditangkap dilepas Pantai Tasmania,
Australia, bulan lalu oleh seorang nelayan. Kepiting raksasa itu
memiliki berat 6,8 kilogram (kg) dan lebar 38,1 centimeter (cm).
Namun kepiting langka ini tidak akan dikonsumsi di sebuah restoran.
Kepiting itu lalu dijual kepada pihak akuarium di Inggris seharga 3.000
poundstering atau sekira Rp36 juta (Rp12.173 per pounsterling).
Setelah menempuh penerbangan selama 29 jam dari Australia, Claude akan
dipamerkan di pusat Sea Life di Weymouth, Dorset, Inggris. Datangnya
Claude menyebabkan dua kepiting lainnya yang menjadi penghuni akuarium
itu, akan dipindahkan ke akuarium di Birmingham dan Berlin.
Claude adalah kepiting yang berukuran 100 kali lebih besar dari kepiting
normal yang ada di pantai Inggris. Ternyata usia Claude saat ini masih
remaja, sehingga kemungkinan besar tubuhnya masih bisa tumbuh dua kali
lipat dari berat badannya sekarang.
"Ini makhluk yang mengesankan. Claude seharusnya butuh waktu beberapa
hari untuk beradaptasi, tapi sekarang dia sedang menikmati makanannya
dan tampaknya tidak ada yang lebih buruk dari tempat hidupnya yang baru
ini di akuarium," ujar ahli biologi kelautan untuk Sea Life Rob Hicks.
Sementara menurut ahli kelautan Jemma Battrick, kepiting tidak makan
dalam porsi banyak meskipun bisa menjadi spesies terbesar. Di akuarium
ini, Claude hanya akan diberi makan udang dan cumi-cumi.