Blog kini menjadi media sharing yang populer dipakai banyak orang di Internet. Meski populer, masih banyak orang yang berpandangan lain soal blogging. Sebagian menganggap blog tidak lebih dari sekadar buku harian online. Sebagian lagi menganggap blog tidak kredibel dijadikan sumber informasi, dan argumen-argumen lainnya. Benarkah demikian? Berikut ini beberapa mitos blogging yang umum.
Mitos 1: Blog identik dengan remaja yang curhat pengalaman pribadi
Pada awal kemunculannya, blog memang banyak dipakai sebagai ‘buku’ harian online. Orang bisa berbagi cerita, pemikiran dan kegiatan mereka dengan teman dan keluarga. Tapi itu dulu, beberapa tahun yang lalu.
Saat ini blog sudah berkembang menjadi sebuah platform manajemen konten yang efisien. Modal yang dibutuhkan hanya keterampilan menulis dan mengemas informasi agar lebih informatif dan bermanfaat buat orang lain.
Sebuah blog profesional bahkan bisa bersaing dengan koran/majalah atau website lain. Selain itu saat ini perusahaan di seluruh dunia banyak yang mengadopsi blog sebagai media pemasaran dan hubungan eksternal dengan pelanggan.
Mitos 2: Nggak ada yang baca blog
Siapa bilang? Beberapa studi market menyatakan bahwa blog kini sudah dapat dianggap sebagai media mainstream. Artinya, blog dianggap bisa dijadikan acuan sumber informasi. Tentu tidak semua blog bisa dijadikan sebagai media mainstream.
Nah, salah satu contoh blog media mainstream adalah http://engadget.com, sebuah blog profesional yang fokus pada informasi seputar gadget dan elektronik konsumen. Blog ini berhasil memposisikan diri sebagai salah satu acuan informasi bagi pembaca. Dan kini sudah banyak blog-blog profesional yang lahir dengan bermacam topik.
Mitos 3: Blog tidak bisa menghasilkan uang
TechCrunch, Problogger, Engadget adalah beberapa di antaranya yang berhasil meraup penghasilan dari blog mereka. Kunci sukses ngeblog adalah fokus, konsisten dan unik. Asalkan Anda fokus dan konsisten mengelolanya, percayalah akan semakin banyak yang mengunjungi blog Anda. Namun ingat, selain fokus dan konsisten, Anda juga harus menyuguhkan konten yang berkualitas dan bermanfaat untuk orang lain.
Sebelum membuat blog, tentukan topik apa yang akan Anda ulas, apakah Anda memang tertarik dengan topik tersebut karena nanti akan berhubungan dengan konsistensi Anda menulis. Jika tak suka dengan topiknya, bisa jadi Anda juga jarang mengupdate blog tersebut.
Jika tulisan Anda dinilai berkualitas, tidak menutup kemungkinan Anda akan diundang jadi pembicara atau menulis buku/artikel di website lain. Ketenaran sebuah blog tidak bisa dibangun dalam hitungan jam atau hari, jadi dedikasikan sedikit waktu Anda setiap hari untuk blogging.
Mitos 4: Mengapa ngeblog, buat website saja
Blog menawarkan banyak keunggulan dibandingkan website tradisional. Tidak seperti membuat sebuah website, proses membuat blog sangatlah mudah. Anda tidak perlu menjadi seorang yang ahli di bidang pemrograman. Anda bahkan tidak perlu memikirkan bagaimana desain tampilannya karena blog punya banyak theme yang bisa didapatkan secara gratis maupun berbayar.
Content management system yang ditawarkan blog juga sangat mudah. Blog juga memudahkan interaksi antar pembaca, artinya blog bisa dikatakan dapat mewakili sebuah platform yang sangat efisien untuk membangun sebuah komunitas. Di Indonesia sendiri, jumlah blog yang saat ini sudah terjaring berjumlah 5.331.487 (data: salingsilang.com, per 30 November 2011).
Mitos 1: Blog identik dengan remaja yang curhat pengalaman pribadi
Pada awal kemunculannya, blog memang banyak dipakai sebagai ‘buku’ harian online. Orang bisa berbagi cerita, pemikiran dan kegiatan mereka dengan teman dan keluarga. Tapi itu dulu, beberapa tahun yang lalu.
Saat ini blog sudah berkembang menjadi sebuah platform manajemen konten yang efisien. Modal yang dibutuhkan hanya keterampilan menulis dan mengemas informasi agar lebih informatif dan bermanfaat buat orang lain.
Sebuah blog profesional bahkan bisa bersaing dengan koran/majalah atau website lain. Selain itu saat ini perusahaan di seluruh dunia banyak yang mengadopsi blog sebagai media pemasaran dan hubungan eksternal dengan pelanggan.
Mitos 2: Nggak ada yang baca blog
Siapa bilang? Beberapa studi market menyatakan bahwa blog kini sudah dapat dianggap sebagai media mainstream. Artinya, blog dianggap bisa dijadikan acuan sumber informasi. Tentu tidak semua blog bisa dijadikan sebagai media mainstream.
Nah, salah satu contoh blog media mainstream adalah http://engadget.com, sebuah blog profesional yang fokus pada informasi seputar gadget dan elektronik konsumen. Blog ini berhasil memposisikan diri sebagai salah satu acuan informasi bagi pembaca. Dan kini sudah banyak blog-blog profesional yang lahir dengan bermacam topik.
Mitos 3: Blog tidak bisa menghasilkan uang
TechCrunch, Problogger, Engadget adalah beberapa di antaranya yang berhasil meraup penghasilan dari blog mereka. Kunci sukses ngeblog adalah fokus, konsisten dan unik. Asalkan Anda fokus dan konsisten mengelolanya, percayalah akan semakin banyak yang mengunjungi blog Anda. Namun ingat, selain fokus dan konsisten, Anda juga harus menyuguhkan konten yang berkualitas dan bermanfaat untuk orang lain.
Sebelum membuat blog, tentukan topik apa yang akan Anda ulas, apakah Anda memang tertarik dengan topik tersebut karena nanti akan berhubungan dengan konsistensi Anda menulis. Jika tak suka dengan topiknya, bisa jadi Anda juga jarang mengupdate blog tersebut.
Jika tulisan Anda dinilai berkualitas, tidak menutup kemungkinan Anda akan diundang jadi pembicara atau menulis buku/artikel di website lain. Ketenaran sebuah blog tidak bisa dibangun dalam hitungan jam atau hari, jadi dedikasikan sedikit waktu Anda setiap hari untuk blogging.
Mitos 4: Mengapa ngeblog, buat website saja
Blog menawarkan banyak keunggulan dibandingkan website tradisional. Tidak seperti membuat sebuah website, proses membuat blog sangatlah mudah. Anda tidak perlu menjadi seorang yang ahli di bidang pemrograman. Anda bahkan tidak perlu memikirkan bagaimana desain tampilannya karena blog punya banyak theme yang bisa didapatkan secara gratis maupun berbayar.
Content management system yang ditawarkan blog juga sangat mudah. Blog juga memudahkan interaksi antar pembaca, artinya blog bisa dikatakan dapat mewakili sebuah platform yang sangat efisien untuk membangun sebuah komunitas. Di Indonesia sendiri, jumlah blog yang saat ini sudah terjaring berjumlah 5.331.487 (data: salingsilang.com, per 30 November 2011).


Rumah super modern yang terletak di dekat Aarhus di Denmark ini mengemas banyak teknologi ramah lingkungan ke dalam satu denah, sehingga memungkinkannya menghasilkan lebih banyak energi daripada yang dibutuhkan. Didesain dan dibangun untuk menjadi sangat efisien dalam energi, ramah lingkungan, dan ditenagai oleh tenaga surya, zero-plus Home For Life ini adalah eksperimen dari VKR Holding yang bekerja sama dengan VELUX, VELFAC, SONNEKRAFT dan WindowMaster bersama dengan AART Architects untuk menciptakan rumah masa depan yang berkesinambungan.
Home for Life ini merupakan satu dari delapan bangunan eksperimen yang dibangun oleh VKR Holdings untuk mengembangkan sebuah rumah masa depan yang berkesinambungan.
Rumah ini didesain dengan menggunakan prinsip Active House, yang memiliki desain yang efisien dalam hal energi, pencahayaan dengan sinar matahari dan pembaharuan energi.
Setiap ruangan memiliki setidaknya dua dinding dengan jendela, jadi rumah ini banyak menggunakan pencahayaan yang alami.
Kendali yang pintar mengatur penggunaan energi rumah ini. Sistem otomatis mematikan lampu saat kamar itu tidak digunakan dan membuka jendela untuk ventilasi alami.
Selama musim dingin, ventilasi mekanis yang mampu menghasilkan panas digunakan agar udara yang dingin bisa dipanaskan tanpa harus menggunakan energi tambahan.
Jendela rumah ini meliputi 40% dari total luas lantai rumah ini, dua kali lipat lebih banyak dari rumah biasa.
Active House mirip dengan prinsip desain Passive House, tapi Active House menggabungkan lebih banyak pencahayaan sinar matahari dan memanfaatkan perangkat “smart home” untuk mengoptimalkan penggunaan energi.
Mendesain dan membangun sebuah rumah yang pintar dan efisien dalam hal energi itu sudah merupakan hal biasa, tapi baru sedikit saja penelitian yang diadakan untuk melihat seberapa rumah ini bisa ditempati. Data yang dikumpulkan dari eksperimen ini sangat penting untuk desain yang akan datang.
Keluarga ini melaporkan betapa nyamannya mereka dengan kendali otomatis.
Atap yang menghadap ke selatan ini memiliki sistem fotovoltaik, sistem pemanas air dengan tenaga surya dan skylight.
Sistem energi rumah ini sudah dioptimalkan seluruhnya dan bekerja bersama untuk meminimalkan penggunaan energi.
Atap adalah kunci dari desain ini – atap ini menggabungkan pembangkit energi yang diperbaharui, skylight untuk pencahayaan alami, dan jendela yang bisa digerakkan untuk pendinginan.






























