Buscar

Jumat, 16 November 2012

Bayar Jaminan 25.000 Ringgit, Polisi Pemerkosa TKI Tak Ditahan


Bayar Jaminan 25.000 Ringgit, Polisi Pemerkosa TKI Tak Ditahan
KOMPAS/ALIF ICHWAN
Massa yang tergabung dalam Migrant Care berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta, Jumat (16/11) siang. Massa mengecam Pemerintah Malaysia yang melanggar hak asasi perempuan terutama TKI dan menuntut penuntasan hukum kasus kekerasan seksual tenaga kerja Indonesia oleh tiga polisi Malaysia. Mereka juga meminta Pemerintah Indonesia untuk mengirimkan nota protes diplomasi dan menarik Dubes RI di Malaysia.

TERKAIT:
KUALA LUMPUR, KOMPAS.comTiga polisi Malaysia yang diduga memerkosa seorang wanita warga negara Indonesia (WNI) di Kantor Polisi di Prai, Pinang, mendapatkan penangguhan penahanan dari pengadilan dengan menyetor uang jaminan sebesar 25.000 ringgit setiap orangnya. Dalam persidangan di Pengadilan Sesyen Pulau Pinang, Jumat (16/11/2012), Hakim Nabishah Ibrahim membenarkan setiap tertuduh di "ikat jamin" atau bayaran untuk penangguhan penahanan masing-masing sebesar 25.000 ringgit.

Ketiganya juga diwajibkan melaporkan diri ke kantor polisi sekali dalam sebulan. Pengadilan juga menetapkan akan mendengar keterangan korban pada tanggal 12 Desember mendatang.

Kedutaan Besar RI di Malaysia menyatakan kekecewaannya atas ikat jamin 25.000 ringgit untuk setiap pelaku tersebut. Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia Mulya Wirana mengungkapkan, saat ini Kedubes tengah mempersiapkan pengacara untuk memberikan masukan terhadap pihak pendakwa diproses pengadilan nantinya.

"Pastinya kecewalah, tapi tentunya ada pertimbangan-pertimbangan hakim yang kita tidak bisa intervensi," kata Mulya WIrana.

Meski demikian, kata dia, hal tersebut baru proses praperadilan. Menurut Wirana, proses peradilan sosial atas kasus perkosaan tersebut telah berlangsung, mulai dari keluarganya, saudara, hingga masyarakat sekitar pelaku itu sendiri.

"Sebab, apa pun alasannya, aib perbuatan tersebut telah melekat pada diri pelaku," ungkapnya.

Seperti diberitakan, seorang tenaga kerja Indonesia perempuan mengadu kepada biro pengaduan masyarakat Partai Persatuan China Malaysia bahwa dia diperkosa tiga polisi di kantor polisi Bukit Mertajam, Malaysia. Pejabat Konsulat Jenderal RI langsung mengevakuasi korban.
Minister Counsellor KBRI Kuala Lumpur Suryana Sastradiredja di Kuala Lumpur yang dihubungi melalui telepon dari Jakarta, Minggu (11/11/2012), mengatakan, ketiga polisi yang diduga memerkosa telah ditahan sementara. Pemerintah Malaysia telah membentuk tim khusus untuk menangani masalah ini.
”Biasanya mereka ditahan 14 hari untuk investigasi. Kami minta Pemerintah Malaysia untuk mengusut dan menindak sesuai hukum yang berlaku,” kata Suryana.

Korban, SM (25), sudah dievakuasi ke penampungan KJRI untuk perlindungan dan menyiapkan pengacara hukum.
Aktivis Migrant Care di Kuala Lumpur, Alexander Ong, mengatakan, kasus dugaan pemerkosaan ini terjadi pada Jumat (9/11/2012) pukul 06.00. Korban yang pulang bekerja di sebuah kedai makan di Penang sedang naik taksi saat distop polisi.
Saat pemeriksaan dokumen, korban hanya dapat menunjukkan fotokopi paspor dan polisi kemudian meminta uang kalau korban ingin pulang. Polisi membawa korban ke kantor polisi dan korban dipaksa melayani ketiganya di sebuah kamar.
Dua polisi lalu mengantar korban pulang dan mengancamnya agar tidak mengadukan hal itu. Namun, korban mengadukan hal itu kepada Partai Persatuan China Malaysia (MCA) yang diterima Liew Rui Tuan.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
TKI Diperkosa Polisi Malaysia

"Monster Hijau" Invasi Windows Phone

KOMPAS.com — Setelah lama dinanti, aplikasi gim Cut The Rope dan Angry Birds Space akhirnya hadir juga di Windows Phone Store.

Kedua aplikasi yang sudah populer di Android dan iOS ini akan dijual dengan harga 0,99 dollar AS.

Dikutip dari The Next Web, dengan harga 0,99 dollar AS tersebut, pengguna akan mendapatkan 150 level pada Angry Birds Space dan 300 level untuk Cut The Rope.

Saat ini, Windows Phone Store memang telah diisi oleh lebih dari 120.000 aplikasi. Namun, banyak orang yang menilai toko digital ini masih kekurangan konten 'top tier'.

Dengan penambahan dua aplikasi ini diharapkan ekosistem Windows Phone akan semakin membaik.

Berbeda dari Angry Birds versi reguler yang memiliki latar permainan di daratan, Angry Birds Space mengajak burung-burung pemarah terbang ke luar angkasa.

Meski burung-burung tersebut berada di luar angkasa, bukan berarti ia hanya melayang-layang begitu saja. Ia masih punya tugas besar menghancurkan si babi hijau, yang dengan cerdik membuat benteng di planet, bulan, ataupun asteroid.

Adapun Cut The Rope merupakan gim yang dibangun pada tahun 2010 oleh pengembang asal Rusia, Zeptolab, dan dipublikasikan oleh Chillingo.

Gim ini ditujukkan untuk gamer casual yang menceritakan karakter si monster hijau. Monster imut tersebut sangat gemar terhadap permen dan bintang. Tugas si pemain hanya memberi makan si monster hijau dengan cara memotong tali yang mengikat permen.

Hingga saat ini, gim Angry Birds Space dan Cut The Rope masih cukup populer di kalangan pengguna Android dan iOS.

Android Terlalu Liar, Apple Terlalu Mahal

MIC Gadget CEO Microsoft Steve Ballmer memberikan kuliah umum di Universitas Peking China, baru-baru ini.

KOMPAS.com —
Setelah platform mobile terbaru Microsoft, Windows Phone 8, diluncurkan, apa kata bos raksasa software itu mengenai dua saingan besarnya, Android dan iOS?

Dalam sebuah wawancara dengan Reid Hoffman yang dipublikasikan oleh situs TechCrunch, Rabu (14/11/2012), CEO Microsoft Steve Ballmer mengatakan bahwa Android terlalu "liar dan tidak terkontrol", sementara Apple "terlalu ketat dan terlalu mahal".

Ballmer mengacu pada fragmentasi pada platform Android yang berujung pada masalah kompatibilitas dan malware yang menyebar luas.

Apple disebutnya menarik harga yang terlalu mahal untuk perangkat mobile, mencapai kisaran 1.000 dollar AS untuk satu unit iPhone di beberapa negara, seperti Rusia.

"Bagaimana caranya untuk mendapatkan kualitas tanpa harus membayar mahal ataupun berada dalam ekosistem yang dikontrol terlalu ketat?" tanyanya. Dia kemudian menyebutkan bahwa platform Windows Phone milik Microsoft sendiri menyediakan yang terbaik dari kedua dunia itu.

Meski begitu, Ballmer mengakui bahwa masih tertinggal jauh untuk saat ini dengan penguasaan pasar smartphone global hanya 2,4 persen pada kuartal ketiga 2012, menurut data dari Gartner.

Dia mengatakan bahwa Windows Phone membutuhkan waktu untuk membuktikan diri. "Tantangannya adalah bagaimana meraih 10 persen dari pasar smartphone, lalu kami akan berusaha mendapatkan 15 persen, lalu 20 persen. Kami tak bermimpi bisa dapat 60 persen dalam satu hari."

Sebagai gambaran mengenai posisi Windows Phone saat ini di industri mobile, berikut data dari Gartner yang dipublikasikan November 2012.
gartner-2_1
Edit

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... -->
 
All About Lembaga cyber information | Copyright © 2011 Diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger