Dalam momen spesial ini, saya ingin mengucapkan selamat tahun baru 2011. tahun baru identik degan ucapan selamat, pesta kembang api, bunyi petasan atau mercon sebagai manifestasi dari perayaan tahunan yang diperingati secara “sakral” dan serentak di seluruh dunia.
Niscaya dalam setiap melewati perayaan tahun baru ada doa yang dipanjatkan, ada ekspektasi yang diharapkan tercapai di tahun 2011, dan ada harapan untuk bisa melewati tahun yang akan dilalui lebih baik dari tahun yang telah lalu.
Ucapan selamat tahun baru 2011 memang sepatutnya digaungkan kepada setiap manusia yang menginginkan perubahan dalam berbagai aspek kehidupannya. Harapan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Harapan untuk mencapai segala asa yang belum pernah tercapai di tahun-tahun sebelumnya.
Tahun baru berarti membuka lembaran baru, dimana kertas yang masih kosong seyogyanya diisi oleh pencerahan-pencerahan yang konstruktif dan elegan.
Harapan untuk Indonesia
Indonesia sebagai suatu bangsa patut juga merayakan tahun baru. Berbagai dinamika dimulai dari bentangan hukum, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, agama, dsb semoga bisa berjalan dalam koridor sebagaimana yang diinginkan oleh mayoritas penduduk negeri ini. Adapun berbagai kekurangan dan persoalan delegitimasi semoga bisa disudahi di tahun 2011 ini.
Di tahun 2010 memang Indonesia kita masih berwajah muram dengan manuver-manuver elite hukum dan politik yang masih mementingkan perutnya masing-masing. Terungkapnya kasus Gayus HP Tambunan, pegawai rendahan di Direktorat Jenderal Pajak RI yang bisa sampai memiliki harta ratusan miliar rupiah merupakan bukti ironi publik yang mengiris hati banyak kalangan.
Kasus hukumnya yang bertele-tele, terindikasi adanya pembonsaian, dan seolah ada beberapa sekuel yang ditutup-tutupi oleh pihak kepolisian selaku aparat hukum yang menanganinya membuat kita patut bertanya: akankah mereka bekerja profesional dan ikhlas di tahun baru ini?
Demikian juga, dengan masih masifnya kekerasan berbaju agama yang terus menerus terjadi di berbagai belahan bumi nusantara. Adanya penindasan terhadap kalangan minoritas oleh kaum mayoritas agama tertentu membuat kita patut mempertanyakan kembali: sadarkah kita dengan pluralitas yang ada dan prinsip Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda namun tetap satu jua)?
Kokohkan Semangat Nasionalisme dan Persatuan
Kita patut bangga karena ternyata semangat nasionalisme itu masih ada. Ditunjukkan dengan spirit menyanyikan “Garuda Di Dadaku” ketika Stadion Gelora Bung Karno (GBK) menggelar final antara Malaysia-Indonesia.
Di samping pula para supporter begitu meriah dan sepenuh hati dalam memberikan dukungan kepada para pemain yang mereka tafsirkan sebagai pahlawan yang tengah membela nama Indonesia dikancah internasional. Kita juga patut berbangga, meskipun belum juara para supporter yang datang ke Senayan, yang merupakan refresentasi warga Indonesia berbekal kecintaannya kepada merah putih tidak berbuat anarkis dan rusuh.
Demikian juga, kita ternyata masih mempunyai persatuan dan kesatuan untuk dibanggakan. Makanya, di momen ini kita rupanya pantas mengucapkan selamat tahun baru kepada Indonesia kita tercinta.
Minggu, 19 Februari 2012
Mengucapkan Selamat Tahun Baru 2011
Label:
info
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini