Meskipun crop circle tersebut buatan manusia, pikiran kita tetap tidak bisa melupakan kemungkinan adanya alien, makhluk luar angkasa yang datang dengan pesawat mereka UFO (Unidentified Flying Object) untuk menunjukkan bahwa kita tidak sendiri di jagat raya. Adakah keberadaan alien?
Keganjilan
Jika kita menyadari bahwa bumi adalah salah satu dari sekian planet matahari dan matahari hanyalah satu dari bermiliar matahari di Galaksi Bima Sakti; dan galaksi kita hanyalah satu dari sekian banyak galaksi di alam semesta yang mengembang menjauhi pusatnya, rasanya memang terlalu janggal kalau kita hidup sendiri; tanpa ada makhluk lain yang mungkin memiliki tingkat kehidupan agak berbeda dengan kita.
Gambaran umum yang kita tangkap tentang sosok alien biasanya:
- mereka lebih cerdas daripada kita,
- menggunakan telepati untuk berhubungan dengan kita,
- kadang dibayangkan akan menaklukkan bumi; menginvasi seperti halnya manusia purba menyerobot kuasa binatang-binatang buas; dan
- dengan UFO-nya menciptakan crop circle atau membuat penampakan tertentu; seperti muncul di langit sebagai benda super cepat yang hanya membutuhkan waktu sedetik berpindah dalam jarak ribuan kilometer; yang tidak bisa ditandingi pesawat manusia.
Tak jarang ada yang mengaitkan alien dengan peradaban manusia. Erich von Daniken, seorang peneliti pseudosains dari Swiss, mengklaim bahwa peradaban-peradaban yang telah musnah, menyembah alien sebagai dewa yang pernah datang ke bumi; mengajarkan pembangunan piramida demi piramida; lantas berjanji akan datang lagi setelah beberapa waktu.
Von Daniken merujuk tempat “ajaib” seperti Garis Nazca, yang isinya gambar-gambar raksasa, mulai dari gambar kera, burung kolibri, hingga pohon (mirip crop circle) yang dibuat di pepasir luas Peru. Menurut Von Daniken, Garis Nazca adalah tempat pendaratan alien (meski sebenarnya yang membuat adalah manusia demi memohon kepada dewa agar turun hujan di Peru yang tempatnya kering).
Von Daniken juga menyebutkan bahwa Piramida di Mesir yang di dalamnya terdapat tempat untuk melihat bintang Sirius (bintang kembar) sebagai bukti sahih keberadaan alien. Belum lagi dongeng tentang ibu raksasa berjari empat berselaput di Amerika Selatan, Gerbang Matahari di Tiahuanaco, hingga patung-patung Moai di Pulau Paskah yang letaknya sangat terpencil.
Teori Erich von Daniken ini, meski kadang dianggap bodoh oleh orang-orang skeptis, nyatanya laris dan “menghinggapi” semua orang. Setidaknya teori ini membuat kita “tidak merasa sendiri dan terkucil” di alam semesta yang memiliki entah berapa triliun planet ini.
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini