Seru dan sangat seru bila sudah berdebat tentang kebenaran UFO. Berbagai pendapat dengan alasan dan fakta-fakta yang ada berusaha memenangkan ‘lomba debat’ yang tak berujung ini.
UFO Hanya Imajinasi
Halusinasi manusia bisa saja bermacam-macam. Pada saat halusinasi itu terjadi ada-ada saja benda yang dilihat sesuai dengan pengetahuannya terdahulu. Bila pernah mempelajari atau sekadar tahu tentang UFO, kadang halusinasi itu berbentuk benda yang diidenfikasikan sebagai UFO –bulat, berputar-putar, bercahaya. Persis seperti gambaran makhluk luar angkasa yang ada di film-film rekaan para senias Hollywood. Bisa juga benda tersebut berbentuk tinggi besar dengan anak-anaknya yang hitam-hitam telanjang berkepala botak mirip tuyul.
Itulah halusinasi. Tapi kadang saat melamun, terlihatlah benda-benda aneh bermata besar, hanya satu lagi, letaknya di tengah-tengah pula. Berbadan besar, berbulu lebat dengan hidung pesek sedang membawa senjata berbentuk garda seperti yang dibawa oleh patung Ganesha. Itu pun sesungguhnya hanyalah sekadar penampakan makhluk lain di luar jenis manusia. Jadi tetap saja namanya kebenaran UFO adalah kebenaran imajinasi semata.
Kebohongan
Luar biasa sekali persoalan UFO ini. Bila ada kejadian anomali sedikit saja, sudah disebutkan perbuatan makhluk alien atau UFO. Bahkan, UFO ini ada mata pelajarannya yang disebut Ufology. Hebat sekali.
Seorang ahli dari NASA terang-terangan mengatakan bahwa UFO adalah suatu kebohongan. Tak ada segala sesuatunnya di dunia ini yang tak bisa dijelaskan secara ilmiah, kecuali manusia belum mampu menganalisisnya karena keterbatasan ilmunya.
Betul juga pernyataan tersebut. Seperti keberadaan roh. Sedemikian rupa penelitian telah dilakukan hingga akhirnya ada minimal dua teori tentang mati, yaitu kematian secara fisik yang artinya sudah benar-benar mati, dan kematian secara klinis di mana batang otak sang pasien yang mati tapi jantung masih berdetak dengan bantuan alat penopang hidup.
Demi melihat bagaimana roh ini meninggalkan tubuh, ada beberapa orang yang bereksperimen dengan sedikit nekat. Akibatnya memang fatal walau tak sampai menimbulkan korban. Tapi dari sini dapat dianalisis bahwa ada hal-hal tertentu yang manusia tak perlu mencari tahu, mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Tidak Puas
Manusia memang selalu ingin melampau kemampuan manusia biasa dan bermain-main di ranah Tuhan. Misalnya, teknologi kloning dan Designer Babies yang memungkinkan manusia menentukan jenis kelamin, bentuk fisik termasuk warna mata, warna kulit, juga menghilangkan kemungkinan penyakit yang bisa menyerang bayi yang akan dilahirkan. Sekali lagi, luar biasa.
Tapi Tuhan Maha Segalanya. Tak ada sesuatu yang bisa terjadi tanpa izin-Nya. Hasil dari kloning yang sangat mengagumkan itu ternyata tak mampu bertahan lama dikarenakan daya tahan tubuh yang tak mungkin sanggup bertahan di dunia. Memang kenyataannya tak ada buatan manusia yang sempurna.
Makhluk Paling Sempurna
Kembali ke isu UFO, anomali yang ada hanyalah fenomena alam yang harus disikapi secara waras dan tidak dikaitkan dengan makhluk-makhluk di luar manusia. Yakinlah bahwa manusia adalah mahluk yang paling sempurna dan ditakdirkan sebagai khalifah di dunia. Bila menganggap ada makhluk lain yang lebih hebat dari manusia, itu berarti telah menafikkan keberadaan hakikat penciptaan manusia itu sendiri.
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini