Semua para wali yang menjadi aktor pejuang penegakan Islam di tanah Jawa memiliki ikatan darah dan aqidah yang satu. Semua wali bersatu darah dengan Syekh Jumadil Kubro, yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW. Syekh Jumadil Kubro adalah putra dari Zainal Khusain putra dari Zainal Kubra putra dari Zainal Aliem putra dari Zaenal Abidiin putra dari Sayidina Husain putra dari Ali bin Abi Thalib (Suami Fatimah putri Nabi Muhammad). Syekh Jumadil Kubro adalah ayah dari Maulana Malik Ibrahim, yang menurunkan wali-wali : Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga dan Sunan Muria. Sedangkan Maulana Ishaq menurunkan Sunan Gunung Jati, Sunan Giri dan Sunan Kudus. Maulana Ishak dikenal dengan Syekh Wali Lanang atau Syekh Awalul Islam adalah saudara Maulana Malik Ibrahim.
Dari khasanah naskah ajaran para Wali hanya naskah Sunan Bonang yang kini baru terungkap. Ajaran Sunan Bonang yang tertuang dalam Het Boek Van Bonang, yakni teks primbon wejangan Sunan Bonang sebagai bahan disertasi DR.B.J.O Schrieke dan yang tertuang dalam Een Javanche Geschrift nit 16 de Eeuw bahan disertasi DR.J.G.H. Gunning. Dua naskah ini diakui secara ilmiah sebagai yang memuat ajaran yang berlaku luas abad ke-16, masa ketika Sunan Bonang Hidup.
Sunan Bonang adalah putra dan murid Sunan Ampel, teman sealmamater Sunan Giri dan Sunan Drajat yang bersama-sama telah berguru pada Maulana Ishak Syekh Awalul Islam di Pasai. Syekh Maulana Ishak pernah menjadi koordinator dakwah yang ditunjuk oleh Sunan Ampel di wilayah Pasuruan yang selanjutnya kembali menetap di Pasai. Sunan Bonang adalah guru pertama Sunan Kalijaga. Sementara Sunan Gunung Jati adalah murid dari Maulana Ishak. Sehingga meskipun yang menjadi bukti ajaran Islam yang berkembang abad ke-16 adalah wejangan dari Sunan Bonang, bisa dipastikan seluruh para wali memiliki pandangan dan keyakinan yang sama terhadap Aqidah Islamiyah.
Adapun kitab yang dikirakan sebagai sumber ajaran Sunan Bonang adalah :
1. Ihya Ulumuddin dari al-Ghazali
2 Tahmid dari Abu Syukur bin Su’aib-as-Salami.
3. Talkis al-Minhad dari Nawawi
4. Qutb al-Qulub dari Abu Thalib al-Maki
5. Risalah al-Makiyyah fi Thariq al-Sad al-Sufiyah dari al-Tamami
6. Al-Anthaki dari Dawud al-Anthaki
7. Hayatul Auliya dari Abu Nu’aim al-Isfahani.
Dari penelusuran wejangan Sunan Bonang disimpulkan bahwa Sunan Bonang berpegang pada ajaran Ahli Sunnah dan berjalan pada garis Sunnah Rosululloh SAW. Maka demikian pula seluruh para Wali ada dalam garis aqidah yang satu yaitu aqidah Ahli Sunnah.
http://serbasejarah.wordpress.com/2008/12/13/geneologi-para-wali/
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini