Surabaya_Kita sering tak menyadari atau tak peduli terhadap asupan nutrisi dan kandungan gizi yang kita peroleh dari makanan yang dikonsumsi. Semua kita makan asal enak dan kenyang. Apalagi jika sedang lapar banget, sehingga bukan hanya membuat kita lapar perut, namun juga lapar mata. Padahal ini berpengaruh terhadap kondisi kulit.
Soal ini dibahas dr.Linda Astari, Sp.KK dalam seminar bertema How to Keep Healthy Skin yang diadakan PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI) Surabaya di Hotel Somerset pada Sabtu (30/4) lalu.
Dr.Linda mengatakan, kulit memiliki fungsi yang penting antara lain menjaga kandungan air di tubuh serta melindungi dari serangan bakteri, jamur dan paparan sinar matahari. Semua fungsi tersebut bisa berjalan baik jika kita mengonsumi makanan yang menunjang dan sesuai dengan kebutuhan kulit. Untuk itu, perlu diperhatikan jenis kulit kita.
"Kenali jenis kulit kita dan konsumsilah makanan yang sesuai. Asupan gizi harus memadai karena kebutuhan nutrisi tiap jenis kulit bisa berbeda. Ada yang tepat untuk jenis kulit kering, berminyak, berkerut dan sensitif," ujarnya.
Untuk kulit kering, kita bisa mengonsumsi makanan yang memperbaiki kondisi kulit seperti alpukat, minyak kanola, minyak zaitun, ikan salmon, makarel, dan kacang-kacangan.
Untuk kulit berminyak, sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A untuk menurunkan produksi sebum yaitu gandum, sereal, susu, sayuran dan buah-buahan seperti kentang, wortel, bayam dan mangga.
Untuk kulit berkerut, sebaiknya mengonsumsi bawang putih, minyak zaitun, asparagus dan bayam. Namun kurangi susu dan margarin.
Untuk kulit sensitif, sebaiknya mengonsumsi makanan yang banyak mengandung omega-3 seperti ikan. Namun hindari makanan yang panas, pedas, beralkohol dan mengandung kafein.
Ada kalanya karena terlalu sibuk, kita tak sempat mengonsumsi makanan yang cukup untuk kebutuhan kulit. Jika memang benar-benar diperlukan, kita bisa memperolehnya dari suplemen. Tentu saja suplemen tersebut harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulit kita. Jadi jangan sembarangan mengonsumsi suplemen agar tak sia-sia.
Dr. Linda menyarankan untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung anti-oksidan, vitamin A, C, D dan E. Faktor usia dan lingkungan cenderung membuat produksi anti-oksidan di dalam tubuh menurun, padahal ini dibutuhkan untuk menangkal radikal bebas. Anti-oksidan ini bisa diperoleh dari sereal, kacang kedelai, bayam, jeruk, nanas, anggur merah, kiwi dan kurma.
Selain soal makanan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan yang mungkin kita tidak tahu atau tak menyadarinya. Hindari terpapar sinar matahari secara langsung pada siang hari. Jika tak bisa, gunakan topi dan tabir surya dengan SPF yang tinggi. Juga penting untuk membersihkan wajah sehari dua kali pada pagi dan malam hari untuk membersihkan kotoran yang melekat di kulit agar tak menyumbat pori-pori yang bisa menimbulkan jerawat.
“Lama berada di ruang ber-AC atau sebaliknya lama di tempat terbuka dengan paparan sinar matahari, sering mandi air panas, juga bahan deterjen dan bahan pakaian yang tak cocok dengan kulit bisa membuat kulit menjadi kering. Kondisi kulit kering cenderung kasar, tidak lembab dan bisa menimbulkan gatal-gatal,” ujar dr.Linda.
Ia menekankan untuk menggunakan kosmetika yang sesuai. Untuk kulit berminyak, perhatikan kosmetika yang kita pakai. Jika tak cocok, bahan kosmetika tersebut bisa menimbulkan jerawat.
“Banyak perempuan yang tergiur iklan misalnya pemutih kulit, sehingga menjadi korban. Ada yang bisa putih kulitnya, namun ada yang justru menghitam atau timbul flek. Ini karena karakter kulit tiap orang berbeda,” ujarnya.(*)
Soal ini dibahas dr.Linda Astari, Sp.KK dalam seminar bertema How to Keep Healthy Skin yang diadakan PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI) Surabaya di Hotel Somerset pada Sabtu (30/4) lalu.
Dr.Linda mengatakan, kulit memiliki fungsi yang penting antara lain menjaga kandungan air di tubuh serta melindungi dari serangan bakteri, jamur dan paparan sinar matahari. Semua fungsi tersebut bisa berjalan baik jika kita mengonsumi makanan yang menunjang dan sesuai dengan kebutuhan kulit. Untuk itu, perlu diperhatikan jenis kulit kita.
"Kenali jenis kulit kita dan konsumsilah makanan yang sesuai. Asupan gizi harus memadai karena kebutuhan nutrisi tiap jenis kulit bisa berbeda. Ada yang tepat untuk jenis kulit kering, berminyak, berkerut dan sensitif," ujarnya.
Untuk kulit kering, kita bisa mengonsumsi makanan yang memperbaiki kondisi kulit seperti alpukat, minyak kanola, minyak zaitun, ikan salmon, makarel, dan kacang-kacangan.
Untuk kulit berminyak, sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A untuk menurunkan produksi sebum yaitu gandum, sereal, susu, sayuran dan buah-buahan seperti kentang, wortel, bayam dan mangga.
Untuk kulit berkerut, sebaiknya mengonsumsi bawang putih, minyak zaitun, asparagus dan bayam. Namun kurangi susu dan margarin.
Untuk kulit sensitif, sebaiknya mengonsumsi makanan yang banyak mengandung omega-3 seperti ikan. Namun hindari makanan yang panas, pedas, beralkohol dan mengandung kafein.
Ada kalanya karena terlalu sibuk, kita tak sempat mengonsumsi makanan yang cukup untuk kebutuhan kulit. Jika memang benar-benar diperlukan, kita bisa memperolehnya dari suplemen. Tentu saja suplemen tersebut harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulit kita. Jadi jangan sembarangan mengonsumsi suplemen agar tak sia-sia.
Dr. Linda menyarankan untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung anti-oksidan, vitamin A, C, D dan E. Faktor usia dan lingkungan cenderung membuat produksi anti-oksidan di dalam tubuh menurun, padahal ini dibutuhkan untuk menangkal radikal bebas. Anti-oksidan ini bisa diperoleh dari sereal, kacang kedelai, bayam, jeruk, nanas, anggur merah, kiwi dan kurma.
Selain soal makanan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan yang mungkin kita tidak tahu atau tak menyadarinya. Hindari terpapar sinar matahari secara langsung pada siang hari. Jika tak bisa, gunakan topi dan tabir surya dengan SPF yang tinggi. Juga penting untuk membersihkan wajah sehari dua kali pada pagi dan malam hari untuk membersihkan kotoran yang melekat di kulit agar tak menyumbat pori-pori yang bisa menimbulkan jerawat.
“Lama berada di ruang ber-AC atau sebaliknya lama di tempat terbuka dengan paparan sinar matahari, sering mandi air panas, juga bahan deterjen dan bahan pakaian yang tak cocok dengan kulit bisa membuat kulit menjadi kering. Kondisi kulit kering cenderung kasar, tidak lembab dan bisa menimbulkan gatal-gatal,” ujar dr.Linda.
Ia menekankan untuk menggunakan kosmetika yang sesuai. Untuk kulit berminyak, perhatikan kosmetika yang kita pakai. Jika tak cocok, bahan kosmetika tersebut bisa menimbulkan jerawat.
“Banyak perempuan yang tergiur iklan misalnya pemutih kulit, sehingga menjadi korban. Ada yang bisa putih kulitnya, namun ada yang justru menghitam atau timbul flek. Ini karena karakter kulit tiap orang berbeda,” ujarnya.(*)
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini