Mendengar kata Goa yang telintas di pikiran saya adalah lubang yang berada di kaki gunung yang tidak begitu istimewa, ketika pembimbing kami megatakan bahwa hari ini team kami akan mendatangi Goa Mardua Pengadaan, jujur saja saya tidak begitu tertarik, karena memang saya belum pernah mengunjungi goa, dan tidak tau apa itu Goa Mardua Pengadaan. Perjalanan kami dari desa Sepaso (Bengalon) menuju Goa Mardua yang terletak di desa Pengadaan memakan waktu dua jam mengunakan mobil yang sudah kami sewa, bisa dibilang jalanan menuju desa Pengadan kurang memadai karena yang kami lewati adalah jalan tanah, dan semakin berat karena baru saja diguyur hujan, sehingga kami harus melewati jalanan berlumpur, beruntung pak supir sudah lihai menangani kondisi jalan yang seperti ini.
Sepanjang perjalanan terlihat perkebunan-perkebunan kelapa sawit yang tertata rapi dan beberapa kucing hutan yang menyeberang jalan, setelah asik memperhatikan pemandangan di perjalanan akhirnya kami sampai di desa Pengadaan, sudah tidak sabar rasanya melihat Goa Mardua yang konon menurut warga sekitar terdapat lambang /cap tangan manusia purba, dari ketidaktertarikan saya diawal mengunjungi goa ini berubah menjadi rasa penasaran, seperti apa lambang/cap tangan manusia purba yang menghiasi goa. Saya fikir stelah sampai di desa Pengadaan saya bisa langsung melihat Goa Mardua, ternyata tidak karena saya harus treking kira-kira selama 30 menit untuk sampai disana. Dalam perjalanan menuju goa team kami ditemani oleh dua penduduk sekitar karena hampir delapan tahun goa tersebut sudah tidak pernah di kunjungi, sudah bisa di pastikan jalan setapak menuju mulut goa sudah tidak terlihat karena ditumbuhi ilalang. Benar saja dikarenakan mencari jalan, waktu yang kami butuhkan menuju mulut goa memakan waktu satu jam.
Setelah treking melewati jalur yang saya katakan berat, karena harus menerjang ilalang, tumbuhan liar dan menghindari serangan agas serta memanjat dinding gunung kapur akhirnya saya sampai di mulut goa, dan betapa terspesonanya saya, ketika masuk kemulut goa, lambang/cap tangan, gambar laba-laba, cicak dan ikan menghiasi dinding goa, dan yang ada di benak saya, menggunakan apa manusia purba membuat lambang tersebut yang setelah ratusan bahkan ribuan tahun masih jelas terlihat. Selain lambang-lambang tersebut goa ini dihiasi oleh stalaktit yang menghiasai bagian atas goa dan tak ketinggalan sarang walet dan kelelawarpun menjadi penghuni Goa Mardua, puas melihat keadaan goa dan berfoto-foto akhirnya kami memutuskan untuk pulang karena kondisi saat itu sudah mulai sore. Akhirnya selesai juga saya mengunjungu goa Mardua, ya lagi-lagi satu perjalanan yang menambah pengalaman saya dan semoga situs Goa Mardua Pengadan tetap tergaja sehingga masih bisa dilihat sampai kapanpun.
about Cyber Information http://aboutcyberinformation.blogspot.com/
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini