Warga Desa Mosso tidak mengenal minyak kayu putih, minyak tawon, atau minyak angin untuk membantu mereka mendaki Gunung Binaiya yang terkenal sangat terjal, panjang dan berat. Mereka menggunakan minyak samah, resep minyak warisan turun temurun dari nenek moyang mereka. Konon jika kaki dan tangan dioleskan minyak ini sebelum mendaki gunung Binaiya maka langkah kaki akan terasa ringan, dan tubuh tidak akan merasa lelah atau capai, mendaki gunung Binaiya akan menjadi lebih mudah dan ringan.
Bapak Hadis (51) merupakan salah satu warga Mosso yang masih menyimpan minyak warisan turun temurun ini. Minyak samah sendiri terbuat dari akar tanaman yang berada di seputaran kaki Gunung Binaiya. Saking lamanya umur minyak yang berwarna merah-marun tersebut, bahkan Bapak Hadis sendiri tidak bisa menyebutkan berasal dari akar tanaman apakah minyak Samah dibuat. Menurut beliau, minyak itu sudah ada semenjak dirinya kecil, dan merupakan warisan dari kakek beliau.
Saya sendiri ditawarkan oleh pak Hadis untuk mencoba minyak samah karena saya sendiri akan mendaki Gunung Binaiya. Rasa minyaknya cukup aneh dan tidak licin seperti minyak kayu putih, baunya pun seperti sirup obat batuk berwarna merah yang beraroma akar tanaman. Khasiatnya? Hmmm, saya sendiri tetap merasa lelah karena jalan berjam-jam dalam sehari, dan kaki tetap terasa berat ketika menyeberang sungai dan melewati lumpur. Tapi, disamping itu juga saya ternyata berhasil mendaki gunung Binaiya dengan lancar dan tanpa halangan. Apakah anda tertarik untuk mendaki gunung Binaiya juga? Jangan lupa untuk meminta minyak ini kepada bapak Hadis ketika berada di Mosso, beliau tidak meminta biaya sama sekali kok.
about Cyber Information http://aboutcyberinformation.blogspot.com/
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini