Jakarta, Saat sedang menyetir sang ibu tiba-tiba pingsan di belakang kemudi setir, akibatnya mobil yang dikendarai mengalami kecelakaan tragis yang menewaskan dirinya dan si anak. Hasil penyelidikan menemukan si ibu rupanya memiliki Multiple Sclerosis (MS) yang tidak diketahuinya dan belum pernah terdiagnosis.
Si ibu baru diketahui menderita sakit Multiple Sclerosis (MS) tahap awal setelah pemeriksaan hasil kecelakaan yang keburu merenggut nyawanya. Penyakit MS ini membuat penderitanya mengalami mati rasa atau kelemahan pada satu atau lebih anggota badan, sehingga sangat berbahaya jika kumat kala sedang menyetir.
Stephanie Curtis (35 tahun) dan putrinya Ffion (6 tahun) meninggal dalam kecelakaan mobil di sebuah jalan ramai di Brynmawr, South Wales Inggris.
Pada saat kecelakaan terjadi, Stephanie yang berasal dari Nantyglo, Ebbw Vale, Gwent Inggris ini sebenarnya sedang dalam perjalan ke rumah sakit karena ada janji bertemu dokter untuk mengobati lengan putrinya yang patah saat kecelakaan di bulan April lalu.
Penyelidik kecelakaan awalnya bingung apa yang menyebabkan mobil Stephanie menjadi tidak terkendali di jalanan yang tengah ramai. Apalagi Stephanie mengetahui jalan yang dilalai dengan baik karena dia bekerja sebagai perawat di Nevill Hall Hospital, Abergavenny, tempat ia akan membawa putrinya.
Tapi hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Stephanie mengalami darurat medis saat berada di belakang kemudi, yang disebabkan oleh Multiple Sclerosis (MS).
"Multiple Sclerosis dapat menyebabkan kurangnya koordinasi dan kejelasan visual, serta memiliki efek pada kekuatan motor. Ini mungkin bisa menjadi faktor penyumbang insiden kecelakaan yang menyebabkan kematiannya," ujar patolog Dr Anurag Joshi, seperti dilansir Dailymail, Jumat (18/11/2011).
Putrinya Ffion tewas seketika dalam kecelakaan yang terjadi di jalan Kepala lembah di Brynmawr, South Wales, tetapi Stephanie meninggal hari itu di rumah sakit.
"Pemeriksaan post mortem menunjukkan dia menderita Multiple Sclerosis tahap awal. Ini mungkin merupakan faktor penunjang, tidak terdiagnosis dalam hidupnya dan dia tidak tahu itu ada. Hilangnya kontrol terjadi baik tak terduga dan tidak terprediksi," jelas ahli jantung Dr David Bowen.
Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit yang berpotensi melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menggerogoti lapisan pelindung yang menutupi saraf. Hal ini mengganggu komunikasi antara otak dan seluruh tubuh. Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan kerusakan saraf.
MS diakibatkan oleh kerusakan myelin yaitu selubung pelindung yang mengelilingi serabut saraf pada sistem saraf pusat. Ketika myelin mengalami kerusakan, akan mengganggu penyampaian ‘pesan’ antara otak dan bagian-bagian tubuh lainnya.
Multiple sclerosis dapat terjadi pada usia berapa pun, paling sering terjadi pada orang usia 20 sampai 40 tahun. Perempuan lebih cenderung berpotensi terserang multiple sclerosis daripada laki-laki.
(mer/ir) about Cyber Information http://aboutcyberinformation.blogspot.com/
Si ibu baru diketahui menderita sakit Multiple Sclerosis (MS) tahap awal setelah pemeriksaan hasil kecelakaan yang keburu merenggut nyawanya. Penyakit MS ini membuat penderitanya mengalami mati rasa atau kelemahan pada satu atau lebih anggota badan, sehingga sangat berbahaya jika kumat kala sedang menyetir.
Stephanie Curtis (35 tahun) dan putrinya Ffion (6 tahun) meninggal dalam kecelakaan mobil di sebuah jalan ramai di Brynmawr, South Wales Inggris.
Pada saat kecelakaan terjadi, Stephanie yang berasal dari Nantyglo, Ebbw Vale, Gwent Inggris ini sebenarnya sedang dalam perjalan ke rumah sakit karena ada janji bertemu dokter untuk mengobati lengan putrinya yang patah saat kecelakaan di bulan April lalu.
Penyelidik kecelakaan awalnya bingung apa yang menyebabkan mobil Stephanie menjadi tidak terkendali di jalanan yang tengah ramai. Apalagi Stephanie mengetahui jalan yang dilalai dengan baik karena dia bekerja sebagai perawat di Nevill Hall Hospital, Abergavenny, tempat ia akan membawa putrinya.
Tapi hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Stephanie mengalami darurat medis saat berada di belakang kemudi, yang disebabkan oleh Multiple Sclerosis (MS).
"Multiple Sclerosis dapat menyebabkan kurangnya koordinasi dan kejelasan visual, serta memiliki efek pada kekuatan motor. Ini mungkin bisa menjadi faktor penyumbang insiden kecelakaan yang menyebabkan kematiannya," ujar patolog Dr Anurag Joshi, seperti dilansir Dailymail, Jumat (18/11/2011).
Putrinya Ffion tewas seketika dalam kecelakaan yang terjadi di jalan Kepala lembah di Brynmawr, South Wales, tetapi Stephanie meninggal hari itu di rumah sakit.
"Pemeriksaan post mortem menunjukkan dia menderita Multiple Sclerosis tahap awal. Ini mungkin merupakan faktor penunjang, tidak terdiagnosis dalam hidupnya dan dia tidak tahu itu ada. Hilangnya kontrol terjadi baik tak terduga dan tidak terprediksi," jelas ahli jantung Dr David Bowen.
Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit yang berpotensi melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menggerogoti lapisan pelindung yang menutupi saraf. Hal ini mengganggu komunikasi antara otak dan seluruh tubuh. Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan kerusakan saraf.
MS diakibatkan oleh kerusakan myelin yaitu selubung pelindung yang mengelilingi serabut saraf pada sistem saraf pusat. Ketika myelin mengalami kerusakan, akan mengganggu penyampaian ‘pesan’ antara otak dan bagian-bagian tubuh lainnya.
Multiple sclerosis dapat terjadi pada usia berapa pun, paling sering terjadi pada orang usia 20 sampai 40 tahun. Perempuan lebih cenderung berpotensi terserang multiple sclerosis daripada laki-laki.
(mer/ir) about Cyber Information http://aboutcyberinformation.blogspot.com/
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini