Buscar

Jumat, 27 Januari 2012

Waspada, Hujan dan Angin Kencang Sampai Akhir Januari

Jakarta - Pekan ini di sejumlah daerah dilaporkan adanya angin kencang yang merobohkan pohon dan memporak-porandakan sejumlah bangunan. Patut diwaspadai angin kencang yang masih akan bertiup hingga pekan depan alias akhir Januari tahun ini.

Menurut Thomas Djamaludin profesor riset lapan, angin kencang masih akan melanda dari daerah selatan Pulau Jawa hingga minggu depan. Dia menambahkan pada sekitar pekan ke-3 Januari ini wilayah sekitar Sumatera bagian selatan, Jawa, dan Nusa Tenggara dilanda angin kencang dengan kecepatan hingga sekitar 60 km/jam atau 30 knot. Penyebab angin kencang ini karena daerah tekanan rendah di selatan Jawa.

"Angin terjadi karena perbedaan tekanan udara. Perbedaan tekanan udara yang dipicu terbentuknya wilayah tekanan rendah akan memicu aliran udara dengan kecepatan tinggi dari daerah sekitarnya yang dirasakan sebagai angin kencang. Ini lazim terjadi saat musim hujan di Indonesia," jelas alumnus Universitas Kyoto, Jepang, ini.

Dengan kecepatan angin yang hingga 60 km/jam, maka berpotensi menumbangkan pohon dan merusak bangunan. "Umumnya di daerah pantai. Saat angin kencang terjadi, ada juga kasus kapal yang bermasalah dan terbalik," imbuh Djamaluddin.

Badai tropis di selatan Jawa berpengaruh di wilayah Sumatera bagian selatan, juga di pantai utara dan selatan Jawa. Badai tropis ini bergerak ke Arah Australia. Ketika angin ini menjauh, maka kondisi Indonesia kembali normal.

Diterangkan pria berkacamata ini, pemanasan Matahari secara umum menyebabkan pemanasan lautan serta pergerakan angin. Pemanasan lautan menyebabkan penguapan yang kemudian terangkat ke atas oleh angin membentuk awan di daerah pertemuan angin dari selatan dan utara yang disebut daerah konvergensi.

"Daerah konvergensi ini bergeser tergantung musimnya yang terkait dengan pergeseran arah angin. Pada sekitar Januari, daerah konvergensi yang disebut ITCZ (Intertropical Convergence Zone atau Zona Konvergensi Sekitar Daerah Tropis) berada di belahan selatan di sekitar wilayah Indonesia," papar Djamaluddin.

Menurut dia, ITCZ itulah yang tampak sebagai gugusan besar awan yang menyebabkan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia ketika musim hujan tiba. Hujan deras yang disertai pasang maksimum saat bulan baru atau purnama berpotensi menyebabkan banjir di daerah sekitar pantai.

"Kecepatan angin yang lebih dari 30 knot dan disertai pasang maksimum berpotensi menyebabkan gelombang tinggi dan banjir rob di pantai," terang dia. Selain hujan dengan intensitas tinggi, angin kencang, dan banjir, patut pula diwaspadai terjadinya tanah longsor. sumber

0 komentar:

Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... -->
 
All About Lembaga cyber information | Copyright © 2011 Diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger