Buscar

Minggu, 04 Desember 2011

Mitos & Fakta Seputar Diet Vegetarian

Istilah vegetarian sering diasumsikan sebagai pola diet yang hanya boleh mengkonsumsi makanan nabati atau yang berasal dari tumbuhan. Tetapi, sebenarnya ada juga tipe vegetarian yang masih boleh mengkonsumsi makanan hewani. Vegetarian dibedakan menjadi 2 golongan besar, yaitu vegetarian yang masih mengkonsumsi produk telur dan susu disebut lacto-ovo vegetarian dan vegetarian total yang disebut vegans.
Berikut adalah beberapa mitos dan fakta seputar diet vegetarian:
  1. Mitos : Diet vegetarian selalu rendah lemak
    Fakta : Bagi penganut lacto-ovo vegetarian, konsumsi produk susu dan telur masih mengandung kadar lemak yang tinggi. Bahkan bagi vegans, penggunaan minyak nabati seperti minyak zaitun juga mengandung tinggi lemak.
  2. Mitos : Diet vegetarian menurunkan kadar kolesterol dan serangan jantung
    Fakta: Memang benar bahwa vegetarian memiliki risiko penurunan serangan jantung, namun perlu diingat bahwa faktor bawaan tubuh atau genetik seseorang memiliki pengaruh paling besar dalam produksi kolesterol dalam darah.
  3. Mitos : Diet vegetarian selalu sehat
    Fakta : Memang secara statistik didapatkan bahwa vegetarian memiliki angka kesehatan lebih baik daripada non-vegetarian. Tapi hal ini masih diperdebatkan apakah disebabkan oleh faktor diet semata, karena vegetarian cenderung lebih mengatur pola olahraga dan lebih sedikit yang merokok.
  4. Mitos : Diet vegetarian rendah kalsium dan protein
    Fakta : Sumber kalsium dan protein dapat ditemukan dalam jumlah yang cukup di sumber makanan nabati.
Selain mitos dan fakta diatas, saya sendiri tidak menganjurkan diet vegetarian (dalam hal medis tentu saja) karena terdapat beberapa bahaya lain dari vegetarian yaitu:
  1. Defisiensi vitamin B12 dan vitamin D yang berasal dari sumber hewani.
  2. Defisiensi zat besi dan Omega-3.
  3. Kelebihan kadar garam yang sering ditemukan pada makanan pengganti daging.
Bila Anda inigin memulai pola diet vegetarian, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi terlebih dahulu untuk mengatur pola makan yang tepat dan menghindari defisiensi gizi.
Dr Jeffry Tenggara, SpPD
Internist
Sportindo Medical Consultant
Siloam Hospitals

0 komentar:

Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... -->
 
All About Lembaga cyber information | Copyright © 2011 Diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger