Buscar

Rabu, 21 Desember 2011

Inilah Ulat bulu pembunuh...!

Udara dingin pagi hari berhembus perlahan mmengurangi suhu badan yang sudah naik akibat penatnya saya berjalan 5 kilometer menaiki bukit dimana kebun tempat saya menanam ubi dan ketela berada. Saya sudah membayangkan segarnya kelapa muda yang berada disamping gubuk tempat beristirahat di kebun yang sering juga saya gunakan menginap untuk refreshing seandainya saya bosan dirumah.
Mendung mulai berarak bergayut menutupi sebagian sinar mentari...good...dalam hati saya berkata, tanpa sengaja mata saya melihat pohon alpukat yang tumbuh dipinggir jalan setapak menuju kebun. Mula -mula saya tidak begitu memperhatikan hingga ternampak kilatan mengkilat disekitar batang pohon alpukat tersebut....dengan rasa ingin tahu saya mendekati pohon alpukat itu. Tidak ada yang aneh, tetapi langkah saya tidak berhenti begitu saja, begitu berada 3 meter dari pohon baru saya mengerti apa yang menyebabkan kilatan tadi...disekitar kulit kayu alpukat bergerombol ulat bulu yang berjumlah ratusan mungkin, dan embun pagi yang menempel di bulu-bulunya tadi yang membiaskan cahaya matahari hingga menarik perhatian saya.
Dasar, namanya juga Mbahware...bukannya jijik atau geli, malah mendekat lagi mencoba meneliti ulat bulu yang bergerombol tersebut. Sayang sekali saya waktu itu tidak membawa alat photografi sama sekali, handphone pun saya tinggal di rumah, well mau apalagi....no dokumentasi...too bad....
Perlahan saya majukan badan dan kepala untuk melihat lebih dekat ulat-ulat bulu ini, ukuran ulat ini mungkin sekitar 4 cm hingga 5 cm dengan panjang bulu hingga 1cm , berwarna gelap coklat kehitaman dengan lingkar merah sedikit oranye dan bulu berwarna putih keperakan apalgi dengan tetes embun yang melekat dibulu-bulunya menambah menarik yang melihat. Saking tertariknya saya tanpa sengaja telapak tangan saya bersandar di kulit kayu alpukat sedang mata ini terus menatap pemandangan yang tersaji didepan mata....tiba-tiba "sring" saya terkejut karena telapak tangan dekat ibu jari bagian atas seperti teriris pisau dapur ( mungkin karena saya terlalu sering kena pisau dulu waktu masih menjadi seorang cook,jadi saya hapal betul rasanya). Dengan cepat saya meneliti telapak tangan saya apakah mengeluarkan darah atau mungkin benda apa yang telah melukai tangan saya, but there's nothing...!! rasa panas dan perih mulai seperti membakar telapak tangan, agaknya salah satu dari ulat ulat bulu tersebut terpisah dari gerombolannya dan menyempatkan diri berkenalan dengan saya dengan cara menempelkan beberapa bulunya ke kulit saya....
Memang rasanya tidak sepanas *ulat api ( setora nitens ) pohon palm atau kelapa sawit tetapi cukup membuat saya jengkel, bersegera saya ke gubuk untuk mencari tanaman kunyit buat menawarkan rasa nyeri dan panas sengatan ulat bulu tadi.....
* ulat api ( setora nitens )
Dalam hati saya bersyukur, untung baru ulat bulu pohon alpukat, andai saja yang menyengat saya tadi adalah Lonomia Obliqua mungkin saya sudah tergeletak tak berdaya.

Ya..saya akan bercerita sedikit tentang ulat bulu yang satu ini....mungkin inilah salah satu dari jenis ulat bulu yang bisa menghilangkan nyawa anda...

Lonomia Obliqua 
Pertama kali  pers internasional tertarik dengan Lonomia ini saat epidemi terjadi di komunitas agraria Rio Grande du Sol, Brazil. Pihak medis yang bingung pada awalnya setelah mereka menerima jumlah  pasien dengan gejala yang sama yaitu hematoma dan gangren gejala  menyebar di seluruh tubuh, akhirnya menyebabkan pendarahan dan kebocoran darah ke otak dan, dalam beberapa kasus menyebabkan kematian.
Gigitan ular, lipan bahkan tarantula  diduga sebagai penyebab awal, tetapi tidak jelasnya bekas gigitan yang bisa ditemukan di tubuh pasien dan tidak ada pasien yang dilaporkan diserang atau digigit oleh salah satu dari banyaknya reptil berbisa atau serangga di hutan. Tapi  muncul gambaran penyebabnya, bahwa dari beberapa orang pasien yang melaporkan awal mulanya mereka hanya memangkas beberapa cabang rimbun untuk membuat jalan, atau untuk mengumpulkan kayu bakar dan membuat tempat berlindung. Dokter yang menangani kasus ini dengan hati-hati mengeksplorasi wilayah yang telah disebutkan. Dan hanya satu makhluk yang dapat ditemui , Ulat bulu Lonomia Obliqua... ! Statistik yang lebih baru mengungkapkan sebanyak 500 orang atau lebih telah meninggal sebagai akibat dari bersentuhan dengan Lonomia.


Deskripsi :
Memiliki panjang rata-rata 53,5 mm , sangat berduri, bertubuh tebal, biasanya berwarna cokelat kehijauan,  gelap-coklat sampai kehitam-hitaman hingga bagian kepala. Saat baru menetas  berwarna hijau muda , hijau pucat. Sedangkan saat menjadi kepompong, agak berbentuk seperti gentong,  biasanya kepompong ini terletak pada batang tanaman atau daun. Saat dewasa atau setelah berubah menjadi kupu-kupu memiliki warna dan corak  cokelat  muda pucat dan kurang menarik. Saat kupu-kupu lonomia beristirahat atau melipat sebagian sayap nya sangat mirip dengan daun mati, memiliki garis gelap yang membedakan antara  tubuh dan garis dari bagian sayap.
Habitat :
Ulat ini ditemukan di beberapa jenis pohon & semak berkayu (paling aktif makan pada daun pada malam hari, berkumpul dalam kelompok-kelompok berjumlah besar di batang dan cabang rendah pada siang hari). Spesies ini terutama (mungkin hanya) ditemukan di Brasil selatan.
Ulat ini aktif dimalam hari memakan daun semak berkayu tertentu. Mereka berkumpul & tetap aktif, berkerumun pada batang atau cabang yang lebih rendah pada tanaman yang sama, di siang hari. Badan ulat ini dilindungi kulit berduri bercabang, kuat, tajam, dan duri yang berongga. 
 
Ada cerita menarik, laporan pertama dari José de Anchieta dalam bukunya "Letter of St Vincent" (1569), yang melaporkan beberapa kebiasaan orang Indian Brasil, menggosok-gosokkan ulat pada penis yang menyebabkan pembengkakan pada alat kelamin mereka untuk membantu "kegiatan" sexual mereka ( anggap saja pada jaman sekarang mereka sedang mengoleskan cobra oil untuk membesarkan penis atau viagra guna menambah ketahanan.... but Mbahware berkata...."Don't try this at home..!!") wakakakakakakaka
 
Kehebatan racun :
Dalam 29 kasus yang diamati di Brazil bagian Utara, antara tahun 1978-1982, tingkat kematian mencapai lebih dari 38%, dan dari 60 kasus yang diteliti di Brazil Selatan antara tahun 1989 dan 1991, empat orang dinyatakan meninggal diakibatkan sengatan duri dari ulat bulu ini.
Saat kulit korban melakukan kontak dengan toksin dari ulat ini beberapa hal yang terjadi adalah racun dari Lonomia ini menyebabkan reaksi kulit yang sederhana, infeksi kulit, luka bakar, alergi, dan pendarahan umum, hingga gagal ginjal dan dapat menyebabkan kematian dalam kasus-kasus terburuk (Duarte, 1990).
Kandungan racunnya dalam ukuran  LD 50  ( Lethal Dose ) atau dosis mematikan memang terendah dalam ukuran toksin.
 
 
Sangat ampuh sekali racun yang terkandung dari sengatan ulat bulu ini, selain anticoagulant, pro-coagulant, beberapa faktor tambahan yang mempengaruhi pembekuan darah. kontak langsung dengan duri ulat Lonomia obliqua biasanya menyebabkan rasa panas langsung, dan dalam beberapa jam menyebabkan ketidaknyamanan, badan mengalami kelemahan, sakit kepala, dan pendarahan eksternal juga internal berbagai bahkan jika anda memiliki luka lama atau bekas operasi yang belum sembuh resiko terbukanya kembali luka sebagian. Gagal ginjal akut (ARF) atau pendarahan otak yang menyebabkan kematian manusia .

Yang menarik lagi mungkin kandungan racunnya yang merupakan anticoagulant yang merupakan zat anti pembekuan darah.( memang sih anticoagulant ini baik untuk pengobatan.....tapi dengan dosis sedikit lebih mungkin efek yang ditimbulkan adalah mual, pusing, muntah, keringat keluar berlebihan, kesulitan bernafas hingga shock akibat jatuhnya tekanan darah hingga membawa kefatalan.
Sedangkan kontak dengan ulat bulu ini sering sekali sulit dihindari, meski anda warga lokal karena kamuflase ulat ini...jadi saran saya seandainya anda berkunjung ke Brazil hindarilah bersandar dipohon apalagi merangkul pohon sambil bernyanyi seperti di film -film India...wakakaka
Kalau tidak mungkin anda bisa bernasib seperti ini..

Ulat bulu pembunuh...!

Udara dingin pagi hari berhembus perlahan mmengurangi suhu badan yang sudah naik akibat penatnya saya berjalan 5 kilometer menaiki bukit dimana kebun tempat saya menanam ubi dan ketela berada. Saya sudah membayangkan segarnya kelapa muda yang berada disamping gubuk tempat beristirahat di kebun yang sering juga saya gunakan menginap untuk refreshing seandainya saya bosan dirumah.
Mendung mulai berarak bergayut menutupi sebagian sinar mentari...good...dalam hati saya berkata, tanpa sengaja mata saya melihat pohon alpukat yang tumbuh dipinggir jalan setapak menuju kebun. Mula -mula saya tidak begitu memperhatikan hingga ternampak kilatan mengkilat disekitar batang pohon alpukat tersebut....dengan rasa ingin tahu saya mendekati pohon alpukat itu. Tidak ada yang aneh, tetapi langkah saya tidak berhenti begitu saja, begitu berada 3 meter dari pohon baru saya mengerti apa yang menyebabkan kilatan tadi...disekitar kulit kayu alpukat bergerombol ulat bulu yang berjumlah ratusan mungkin, dan embun pagi yang menempel di bulu-bulunya tadi yang membiaskan cahaya matahari hingga menarik perhatian saya.
Dasar, namanya juga Mbahware...bukannya jijik atau geli, malah mendekat lagi mencoba meneliti ulat bulu yang bergerombol tersebut. Sayang sekali saya waktu itu tidak membawa alat photografi sama sekali, handphone pun saya tinggal di rumah, well mau apalagi....no dokumentasi...too bad....
Perlahan saya majukan badan dan kepala untuk melihat lebih dekat ulat-ulat bulu ini, ukuran ulat ini mungkin sekitar 4 cm hingga 5 cm dengan panjang bulu hingga 1cm , berwarna gelap coklat kehitaman dengan lingkar merah sedikit oranye dan bulu berwarna putih keperakan apalgi dengan tetes embun yang melekat dibulu-bulunya menambah menarik yang melihat. Saking tertariknya saya tanpa sengaja telapak tangan saya bersandar di kulit kayu alpukat sedang mata ini terus menatap pemandangan yang tersaji didepan mata....tiba-tiba "sring" saya terkejut karena telapak tangan dekat ibu jari bagian atas seperti teriris pisau dapur ( mungkin karena saya terlalu sering kena pisau dulu waktu masih menjadi seorang cook,jadi saya hapal betul rasanya). Dengan cepat saya meneliti telapak tangan saya apakah mengeluarkan darah atau mungkin benda apa yang telah melukai tangan saya, but there's nothing...!! rasa panas dan perih mulai seperti membakar telapak tangan, agaknya salah satu dari ulat ulat bulu tersebut terpisah dari gerombolannya dan menyempatkan diri berkenalan dengan saya dengan cara menempelkan beberapa bulunya ke kulit saya....
Memang rasanya tidak sepanas *ulat api ( setora nitens ) pohon palm atau kelapa sawit tetapi cukup membuat saya jengkel, bersegera saya ke gubuk untuk mencari tanaman kunyit buat menawarkan rasa nyeri dan panas sengatan ulat bulu tadi.....
* ulat api ( setora nitens )
Dalam hati saya bersyukur, untung baru ulat bulu pohon alpukat, andai saja yang menyengat saya tadi adalah Lonomia Obliqua mungkin saya sudah tergeletak tak berdaya.

Ya..saya akan bercerita sedikit tentang ulat bulu yang satu ini....mungkin inilah salah satu dari jenis ulat bulu yang bisa menghilangkan nyawa anda...

Lonomia Obliqua 
Pertama kali  pers internasional tertarik dengan Lonomia ini saat epidemi terjadi di komunitas agraria Rio Grande du Sol, Brazil. Pihak medis yang bingung pada awalnya setelah mereka menerima jumlah  pasien dengan gejala yang sama yaitu hematoma dan gangren gejala  menyebar di seluruh tubuh, akhirnya menyebabkan pendarahan dan kebocoran darah ke otak dan, dalam beberapa kasus menyebabkan kematian.
Gigitan ular, lipan bahkan tarantula  diduga sebagai penyebab awal, tetapi tidak jelasnya bekas gigitan yang bisa ditemukan di tubuh pasien dan tidak ada pasien yang dilaporkan diserang atau digigit oleh salah satu dari banyaknya reptil berbisa atau serangga di hutan. Tapi  muncul gambaran penyebabnya, bahwa dari beberapa orang pasien yang melaporkan awal mulanya mereka hanya memangkas beberapa cabang rimbun untuk membuat jalan, atau untuk mengumpulkan kayu bakar dan membuat tempat berlindung. Dokter yang menangani kasus ini dengan hati-hati mengeksplorasi wilayah yang telah disebutkan. Dan hanya satu makhluk yang dapat ditemui , Ulat bulu Lonomia Obliqua... ! Statistik yang lebih baru mengungkapkan sebanyak 500 orang atau lebih telah meninggal sebagai akibat dari bersentuhan dengan Lonomia.


Deskripsi :
Memiliki panjang rata-rata 53,5 mm , sangat berduri, bertubuh tebal, biasanya berwarna cokelat kehijauan,  gelap-coklat sampai kehitam-hitaman hingga bagian kepala. Saat baru menetas  berwarna hijau muda , hijau pucat. Sedangkan saat menjadi kepompong, agak berbentuk seperti gentong,  biasanya kepompong ini terletak pada batang tanaman atau daun. Saat dewasa atau setelah berubah menjadi kupu-kupu memiliki warna dan corak  cokelat  muda pucat dan kurang menarik. Saat kupu-kupu lonomia beristirahat atau melipat sebagian sayap nya sangat mirip dengan daun mati, memiliki garis gelap yang membedakan antara  tubuh dan garis dari bagian sayap.
Habitat :
Ulat ini ditemukan di beberapa jenis pohon & semak berkayu (paling aktif makan pada daun pada malam hari, berkumpul dalam kelompok-kelompok berjumlah besar di batang dan cabang rendah pada siang hari). Spesies ini terutama (mungkin hanya) ditemukan di Brasil selatan.
Ulat ini aktif dimalam hari memakan daun semak berkayu tertentu. Mereka berkumpul & tetap aktif, berkerumun pada batang atau cabang yang lebih rendah pada tanaman yang sama, di siang hari. Badan ulat ini dilindungi kulit berduri bercabang, kuat, tajam, dan duri yang berongga. 
 
Ada cerita menarik, laporan pertama dari José de Anchieta dalam bukunya "Letter of St Vincent" (1569), yang melaporkan beberapa kebiasaan orang Indian Brasil, menggosok-gosokkan ulat pada penis yang menyebabkan pembengkakan pada alat kelamin mereka untuk membantu "kegiatan" sexual mereka ( anggap saja pada jaman sekarang mereka sedang mengoleskan cobra oil untuk membesarkan penis atau viagra guna menambah ketahanan.... but Mbahware berkata...."Don't try this at home..!!") wakakakakakakaka
 
Kehebatan racun :
Dalam 29 kasus yang diamati di Brazil bagian Utara, antara tahun 1978-1982, tingkat kematian mencapai lebih dari 38%, dan dari 60 kasus yang diteliti di Brazil Selatan antara tahun 1989 dan 1991, empat orang dinyatakan meninggal diakibatkan sengatan duri dari ulat bulu ini.
Saat kulit korban melakukan kontak dengan toksin dari ulat ini beberapa hal yang terjadi adalah racun dari Lonomia ini menyebabkan reaksi kulit yang sederhana, infeksi kulit, luka bakar, alergi, dan pendarahan umum, hingga gagal ginjal dan dapat menyebabkan kematian dalam kasus-kasus terburuk (Duarte, 1990).
Kandungan racunnya dalam ukuran  LD 50  ( Lethal Dose ) atau dosis mematikan memang terendah dalam ukuran toksin.
 
 
Sangat ampuh sekali racun yang terkandung dari sengatan ulat bulu ini, selain anticoagulant, pro-coagulant, beberapa faktor tambahan yang mempengaruhi pembekuan darah. kontak langsung dengan duri ulat Lonomia obliqua biasanya menyebabkan rasa panas langsung, dan dalam beberapa jam menyebabkan ketidaknyamanan, badan mengalami kelemahan, sakit kepala, dan pendarahan eksternal juga internal berbagai bahkan jika anda memiliki luka lama atau bekas operasi yang belum sembuh resiko terbukanya kembali luka sebagian. Gagal ginjal akut (ARF) atau pendarahan otak yang menyebabkan kematian manusia .

Yang menarik lagi mungkin kandungan racunnya yang merupakan anticoagulant yang merupakan zat anti pembekuan darah.( memang sih anticoagulant ini baik untuk pengobatan.....tapi dengan dosis sedikit lebih mungkin efek yang ditimbulkan adalah mual, pusing, muntah, keringat keluar berlebihan, kesulitan bernafas hingga shock akibat jatuhnya tekanan darah hingga membawa kefatalan.
Sedangkan kontak dengan ulat bulu ini sering sekali sulit dihindari, meski anda warga lokal karena kamuflase ulat ini...jadi saran saya seandainya anda berkunjung ke Brazil hindarilah bersandar dipohon apalagi merangkul pohon sambil bernyanyi seperti di film -film India...wakakaka
Kalau tidak mungkin anda bisa bernasib seperti ini..
sumber http://mbahware.blogspot.com/2010/07/ulat-bulu-pembunuh.html

0 komentar:

Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... -->
 
All About Lembaga cyber information | Copyright © 2011 Diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger