Washington - Pemerintah Amerika Serikat mendesak dunia internasional untuk mengambil tindakan terpadu terhadap Iran atas terbongkarnya plot Iran untuk membunuh Dubes Arab Saudi untuk AS. Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Hillary Clinton bahkan menyebut hal ini sebagai "eskalasi berbahaya."
Pemerintah Teheran telah membantah keterlibatan dalam plot pembunuhan itu. Teheran bahkan menuding AS merekayasa tuduhan itu untuk mengalihkan perhatian dari masalah perekonomian domestik AS.
Atas terkuaknya plot tersebut, para diplomat AS memulai konsultasi tertutup di badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Menlu Hillary pun mencari dukungan untuk langkah-langkah keras terhadap Iran.
"Kami meminta negara-negara lain untuk bergabung dengan kami dalam mengecam ancaman untuk perdamaian dan keamanan internasional ini," seru Hillary seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/10/2011).
Dikatakan mantan ibu negara AS itu, plot ini merupakan pelanggaran besar hukum AS dan internasional serta merupakan eskalasi berbahaya atas penggunaan kekerasan politik dan dukungan terorisme pemerintah Iran.
"Tindakan nekat seperti ini merusak norma-norma internasional dan sistem internasional. Iran harus bertanggung jawab atas tindakannya," tegas istri mantan Presiden AS Bill Clinton itu.
Presiden AS Barack Obama telah menelepon Raja Arab Saudi, Abdullah mengenai digagalkannya plot pembunuhan tersebut.
"Presiden dan Raja sepakat bahwa plot ini mencerminkan pelanggaran besar norma-norma internasional mendasar, etika dan hukum," demikian pernyataan Gedung Putih.
(ita/vit)
about Cyber Information http://aboutcyberinformation.blogspot.com/
Jumat, 14 Oktober 2011
AS Desak Dunia Menghukum Iran Atas Plot Pembunuhan Dubes Saudi
Label:
berita