1. Muslim Amerika adalah orang asing.
Jawaban Feisal: Islam sudah ada di America bahkan sebelum Amerika  Serikat menjadi negara. Muslim sudah hadir sebagai budak yang dibeli dan  dibawa ke sini.
Sejarahwan memperkirakan sekitar 30% budak berkulit hitam adalah muslim.  Bahkan Pangeran Afrika Barat  Abdul Rahman, dibebaskan oleh  President  John Quincy Adams pada 1828 setelah  40 tahun  diculik, dijual, dan  dikerangkeng. Pada masa awal Amerika, nama-nama muslim dapat ditemukan  dalam laporan transaksi budak pada Perang Revolusi. Muslim turut  berjuang untuk kemerdekaan America pada tahun 1812, dan untuk penyatuan  negeri pada Perang Saudara. Seribu tahun kemudian ribuan Afro-Amerika,  termasuk Cassius Clay dan Malcolm Little, pindah ke agama Islam.
Saat ini terdapat dua  Muslim anggota  Congress dan ratusan Muslims  aktif sebagai angkatan bersenjata Amerika. Jika mereka berseragam  Amerika dan rela mati untuk Amerika, apakah mereka layak dianggap orang  asing?
2. Muslim Amerika secara etnis, kultur dan politik menganut paham monolitik (mengelompok pada satu kubu).
Jawaban Feisal: Kenyataannya Muslim Amerika tersebar di mana-mana, tidak mengelompok di satu kubu atau golongan saja.
Mereka percaya pada perbedaan dan menghargai keyakinan dengan cara  berbeda-beda. Di ranah politik, menurut Pew study 2007: 63%  Muslim  Americans berkubu ke Democrat, 11 % ke  Republic, 26% independent.  Secara etnis mayoritas muslim amerika bukan bangsa Arab. Kebanyakan  Afrika. Untuk jelasnya silakan baca di sini: July 30, 2007, cover of  Newsweek magazine, yang menggambarkan multikultur muslim America.
Dalam hal pemikiran dan paham juga bervariasi. Menurut publikasi State  Department  “Muslims in America — A Statistical Portrait,” mereka  terdiri dari kaum konservatif, moderate, dan sekular.
Sedangkan dari ekonomi: income keluarga Muslim Amerika  berada di atas  rata-rata, dan tak bisa dienyahkan dari ekonomi Amerika. Sebanyak 66%  rumah tangga memperoleh pendapatan lebih dari  $50,000 /tahun — di atas  rata-rata pendapatan rumah tangga Amerika.
3. Muslim Amerika Menindas Perempuan.
Jawaban Feisal: Menutut poll  2009 study by Gallup, muslimah Amerika  tidak hanya lebih berpendidikan dari perempuan Eropa bahkan lebih  berpendidikan di atas rata-rata perempuan Amerika. Pendapatan muslimah  Amerika mendekati pendapatan pria muslim (selisihnya), lebih kecil  selisihnya dibandingkan antara wanita dan pria non muslim. Muslimah  adalah pemegang kunci organisasi sipil seperti: Arab-American Family  Support Center, Azizah magazine, Karamah, Turning Point, the Islamic  Networks Group , the American Society for Muslim Advancement.
Walaupun  World Economic Forum’s 2009 Gender Gap Index menempatkan  negeri muslim pada mayoritas di bawah, namun menurut dokumen the Women’s  Islamic Initiative in Spirituality and Equality , muslimah menempati  posisi unggul dalam perjuangan untuk perbaikan emansipasi melalui  kesarjanaan, aktivitas sosial, pendidikan, advokasi, dan aktivis  pergerakan di Amerika dan seantero jagat.
4. Muslim Amerika kadang menjadi teroris yang tumbuh dari dalam negeri.
Jawaban Feisal: Menurut the Triangle Center on Terrorism and Homeland  Security, lebih banyak umat non-muslim yang terlibat aksi teror di tanah  Amerika pada tahun 2010. Hal ini pernah dibahas dengan  Republiken  Peter King (R-N.Y.)  dengan  rujukan: Hearings on the radicalization of  American Muslims . Di tahun 2010, the Triangle Center  menemukan bahwa  pelapor ke aparat  tentang  adanya rencana aksi teror adalah datang dari  pelapor muslim.
Perlu dicatat oleh pengambil kebijakan bahwa aksi teror kebanyakan bermotif sosial-ekonomi, bukan agama..
5. Muslim American hendak menerapkan hukum  syariah di Amerika.
Mayoritas muslim tidak punya kehendak untuk mengubah Amerika menjadi  khilafah Islam, kecuali sekelompok kecil kaum radikal garis keras. Perlu  diingat terdapat kaum radikal ekstrimis di semua agama.
Selama ribuan tahun ilmuan muslim dunia sepakat untuk menghormati hukum  di mana negeri dipijak. Sebagai contoh Nabi Muhammad pada 614-615  mengirim pengikutnya untuk berlindung kepad Raja Abyssinia dengan  mengikuti hukum yang berlaku di sana. Muslim Amerika merasa telah  menjalankan syariah ketika mereka bebas melakukan ritual ibadah dan  tunduk pada hukum dan konstitusi Amerika.
Sabtu, 30 April 2011
Ada 5 mitos yang menurut Feisal adalah menyesatkan publik sbb:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 


0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini