Akibat suka memadu kasih di tempat - tempat yang gelap dan sepi, lima pasang ABG digaruk Satpol PP Kulonprogo pada malam minggu kemarin. Selain itu, dalam razia yang melibatkan dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) beserta pihak Kelurahan dan Kecamatan Wates, petugas juga berhasil mengangkut tiga orang pekerja seks komersial (PSK) dan Gelandangan pengemis (Gepeng).
Mereka terjaring razia dan kemudian dibawa ke kantor Satpol PP Kulonprogo guna mendapatkan pengarahan dan pembinaan. Kepala Satpol PP Kulonprogo Agus Santosa mengatakan, ketiga PSK yang terjaring razia adalah Sph (39) warga desa Banjararum, Kalibawang, Sy (58) warga desa Ngestiharjo, kecamatan Kasihan, Bantul dan Mt (40), warga kecamatan Bulusantren, Kebumen. Mereka ditangkap di area persawahan yang berada di kawasan Beji, Wates.
Dijelaskannya, dari tiga PSK yang terjaring razia, dua diantaranya merupakan langganan razia Satpol PP. "Catatan yang ada dalam data kami, Sph dan Sy adalah pelaku lama yang menjadi langganan terjaring razia". Biasanya mereka mangkal di area persawahan yang berada di belakang gedung Kesenian Wates," jelasnya.
Ketiga PSK tersebut kemudian diberi pengarahan serta pemberian jaminan pelatihan serta penempatan kerja dari pihak Dinsosnakertrans. "Kami telah berkoordinasi dengan pihak Dinsosnakertrans untuk memberi pelatihan dan penempatan kerja bagi perempuan (PSK) ini," ujarnya.
Dalam razia yang hanya dilakukan di pusat kota Wates ini, digelar pada beberapa titik diantaranya di Taman Binangun dan kawasan areal persawahan dibelakang gedung kesenian yang oleh masyarakat Wates dinamai Sorcik, yang berarti Ngisor Cikal ( bawah pohon kelapa kecil / anakan ).
Selain menjaring tiga PSK, pihaknya juga berhasil menjaring lima pasangan yang tertangkap basah tengah bermesraan di taman binangun yang memang dalam kondisi gelap dan sepi. "Untuk mencegah terjadinya hal - hal yang tidak diinginkan, kami berikan mereka pengertian tentang bahaya kenakalan remaja dan pergaulan bebas," ujarnya.
Sementara itu, Camat Wates, Sri Utami yang ikut dalam razia itu terkejut di wilayahnya masih ditemukan adanya PSK yang terjaring. "Saya baru tiga bulan ini menjabat sebagai Camat Wates dan baru malam ini saya mendapati di wilayah saya masih ditemukan adanya praktek prostitusi seperti ini," ujarnya.
Direncanakannya, dirinya akan berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait untuk penambahan lampu penerangan di beberapa titik yang selama ini sering digunakan untuk tempat praktek prostitusi maupun tempat bermesraan para pasangan remaja.
"Kami berharap lokasi rawan praktek prostitusi dan perbuatan mesum, misalnya di taman binangun dan sorcik, diberi tambahan lampu penerangan sehingga area tersebut tak lagi disalahgunakan. Kami juga berharap peran aktif dari masyarakat , untuk membantu melakukan pengawasan terhadap lokasi - lokasi rawan," pungkasnya
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini