| Bukan  pertama seorang bayi lahir tanpa tulang kepala namun pertama kali di  TTU bayi lahir dengan otak terburai diluar kepala dan ari - ari  bersambung dengan otak di bagian kepala Kefamenanu, NTT Online - Bayi malang laki-laki dengan kondisi yang cukup menyedihkan lahir kampung Oelatimo RT12/RW02 Fatunisuan-Eban kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU ). Pasangan orang tua dari bayi tersebut tidak menyangka akan mendapatkan penerus keturunan cacat tetapi Tuhan berkehendak lain. Entah kutukan, entah teguran, namun kenyataan bayi malang tersebut telah hadir kedunia dengan keadaan yang sama sekali tidak diharapkan semua orang. Pasangan suami istri Yance Falo (27) dan Maxi Kefi  (29) terpaksa harus menerima kenyataan itu. Kedua pasangan ini  berdomisili di kampung Oelnunu Fatumuti Soe kabupaten Timor Tengah  Selatan (TTS).  Ibu Yance yang  mengetahui perkiraan hari  ia akan melahirkan, segera pulang ke orang tuanya di Eban Kefamenanu. Tepat pada hari Selasa malam 5 Agustus 2008 jam 23.00  ibu Yance melahirkan seorang bayi berjenis kelamin laki-laki secara  normal dengan kondisi yang tidak diduga sebelumnya. Bayi yang disebut dengan bayi Kefi itu dilahirkan  dengan otak terburai keluar dan ari-ari tumbuh menempel di bagian otak  yang terburai. Diceritakan nenek Theresia yang  mengantar cucunya bayi Kefi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Kefamenanu, Selasa malam anaknya mulai merasa sakit perut yang luar  biasa. Tanda-tanda akan melahirkan mulai kelihatan, nenek Theresia tidak  bisa berbuat apa-apa karena Puskesmas setempat sangat jauh. Jarak dari rumah ke puskesmas sekitar 7 km dan tidak  ada kendaraan. Jangankan malam hari, siang haripun kendaraan sangat  sulit apalagi jalanan yang rusak parah dan berliku-liku. Siang hari  menurut nenek Theresia ada beberapa ojek tapi mereka tidak punya uang  untuk membayar ongkos tukang ojek. Karena air  ketuban sudah pecah nenek Theresia mulai membantu anaknya yang sedang  kesakitan dengan mengelus-elus punggungnya. Akhirnya setengah jam  kemudian tepat pukul 23.00 anaknya melahirkan. Kaget  sang nenek begitu melihat proses kelahiran anaknya. Ternyata letak sang  bayi sungsang sehingga yang keluar adalah telapak kaki kanannya. Secara  spontan nenek Theresia memasukkan sebelah tangannya kedalam rahim  anaknya mencari kaki sebelah kiri sang bayi. Setelah  menemukan nenek Theresia menarik keluar bagian tubuh bayi dan tampaklah  kepala bayi yang belum terbentuk dengan otak terburai keluar serta  ari-ari bayi yang tumbuh menempel di otak. Kelainan  lain yang ada pada bayi Kefi, mulutnya catat (sumbing) menempel dengan  hidung yang bentuknya juga tidak normal, alis mata sebelah kiri dan  kanan sangat panjang menyerupai rambut kepala manusia kurang lebih 4 cm. Tangis bayi memecah kesunyian malam, seakan-akan  menangisi keadaannya yang memilukan hati orang tuanya. Dari beberapa  kelainan diatas yang merupakan cacat turunan hanyalah pada mulut yakni  sumbing dibagian bibir. Salah seorang saudara nenek Theresia lahir dalam  keadaan cacat sumbing dibagian bibir. Karena  Air Susu Ibu (ASI) belum ada, selama tiga hari bayi Kefi hanya diberi  air gula hangat. Memasuki hari yang ketiga  barulah seorang bidan Puskesmas Fatunisuan datang merawat  ibu Yance dan bayinya diantar ke RSUD Kefamenanu. Di RSUD, bayi malang itu langsung ditangani dokter Ria  dibantu beberapa tim medis. Nampak ari-ari  sudah mulai menghitam dan masih menempel disamping otak yang  terburai. Bau amis dan busuk bercampur memenuhi ruangan UGD. Nenek Theresia yang mendampingi cucunya mengatakan ibu  Yance tidak bisa datang karena baru 3 hari melahirkan. Jalanan sangat  rusak, jauh, jadi kuatir dijalan terjadi perdarahan. Disinggung mengenai kemungkinan ada rujukan ke Kupang,  nenek Theresia menolak. Ia dan keluarganya sudah pasrah, untuk datang  ke RSUD Kefamenanu juga karena sayang cucunya yang sudah diberi napas  kehidupan oleh Tuhan sehingga masih bernapas dan  memang  butuh perawatan dokter untuk bisa bertahan hidup daripada dibiarkan  terlantar dikampung. Dirut RSUD Kefamenanu,  dr. Hartono yang mendapat laporan tentang bayi tersebut segera datang ke  RSUD melihat keadaannya. Ia juga sudah menyiapkan kendaraan khusus dan  segala sesuatu yang bisa ia bantu jika dari pihak keluarga bersedia  dirujuk ke Kupang. Namun dari pihak keluarga tetap bersikeras menolak. Hartono menjelaskan, secara napas bayi itu memang  masih hidup karena paru - paru masih berfungsi namun secara otak ia  telah meninggal seperti orang yang koma berhari-hari karena otak sudah  tidak berfungsi lagi. Walaupun keluarga telah  pasrah pada yang kuasa namun begitu Hartono tetap menghormati napas  pemberian Tuhan yang telah diisi dalam tubuh bayi Kefi sehingga Hartono  mengambil sikap tidak mau menelantarkan bayi, tetap ia rawat sambil  menunggu jawaban Tuhan. Karena untuk dioperasi juga tidak bisa karena  tulang tengkorak tidak ada. Judith Lorenzo Taolin | 
| LAST_UPDATED2 | 
Selasa, 31 Januari 2012
Bayi Malang Lahir Dengan Otak terburai Diluar Kepala
Label:
News
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini