Sebanyak seperlima gletser di  Himalaya telah menyusut karena mencair dalam kurun 30 tahun terakhir.  Rinciannya antara lain, 21 persen gletser di Nepal dan 22 persen gletser  di Butan mencair. Fakta itu merupakan hasil penelitian International  Center for Integrated Mountain Development (Icimod), sebuah organisasi  yang berbasis di Kathmandu, Nepal. Sebanyak 3 laporan menyangkut hasil  riset tersebut dipresentasikan pertama kali di UN Climate Talk di  Durban, Afrika Selatan, Minggu (4/12/2011).
Icimod melakukan survei pada 10  lokasi berbeda dan menemukan fakta bahwa gletser di seluruh lokasi yang  diteliti mencair. Pencairan mengalami percepatan dalam 10 tahun  terakhir, terutama tahun 2002-2005.Ilmuwan memperingatkan bahwa Himalaya  adalah "kutub ketiga" yang jika mencair akan berkontribusi pada  kenaikan permukaan air laut. Pencairan gletser juga akan merugikan  masyarakat yang hidup di bawahnya dan berpotensi mengakibatkan  kekeringan di Asia."Wilayah Hindu Khus Himalaya adalah raksasa lunak.  Terlihat mengagumkan, wilayah itu adalah salah satu yang paling sensitif  di dunia," kata David Molden, Direktur Icimod, seperti dikutip AFP,  Senin (5/12/2011).
Sampai saat ini, belum ada data  spesifik tentang jumlah, area, dan status terkini di seluruh wilayah  Himalaya. Diprediksikan, jika emisi gas rumah kaca berlangsung tanpa  pengurangan, gletser akan menghilang tahun 2035. Menanggapi laporan  tersebut, Rajendra Pachauri, Chairman Intergovermental Panel on Climate  Change (IPCC) mengungkapkan, "Laporan ini memberikan dasar dan informasi  di lokasi spesifik untuk memahami perubahan iklim di salah satu wilayah  yang paling rapuh di dunia."Pada saat yang sama, penelitian ini juga  kembali menegaskan pentingnya mengurangi emisi gas rumah kaca lewat  berbagai tindakan, mulai menjaga hutan hingga mengurangi pemakaian bahan  bakar fosil.
 
 
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini