Rela  mati demi cinta. Tampaknya itulah yang membuat seorang pria asal     Ukraina nekat menjual ginjalnya demi membeli sebuah cincin pertunangan     seharga £12.300 ribu atau sekitar Rp170 juta, seperti dikutip dari     mirror.co.uk.
 Pria  itu mungkin berpikir kekasihnya akan bertambah  cinta saat dilamar    dengan cincin indah yang supermahal. Alih-alih  membuat kekasihnya    bahagia, ia justru diputus kekasihnya. Sang  kekasih marah dengan    keputusannya yang membahayakan kesehatan.
Street Journal menyebut bahwa penjualan organ manusia telah menjadi bisnis yang menguntungkan di beberapa negara, sejak resesi ekonomi global.
 Di   Inggris misalnya, bukan hal mengejutkan lagi jika menemukan iklan     penjualan ginjal di internet. Beberapa bahkan menentukan calon pembeli     harus siap untuk membayar setidaknya £1.000 atau sekitar Rp13,9 juta     untuk biaya perjalanan ke luar negeri, ditambah tiket pesawat dan  £1.200    atau sekitar Rp16,6 juta biaya tambahan mengingat banyak ahli  bedah    yang enggan melakukannya karena alasan hukum dan faktor  risiko..
Sejumlah investigasi mengungkapkan bahwa penjualan ginjal pernah menembus angka £25.000 atau sekitar Rp347,5 juta. Sebagian besar pelaku nekat menjual ginjal karena faktor ekonomi. Meski tak dipungkiri faktor ekonomi menjadi motivasi utama, namun mereka juga beralasan ingin berkontribusi menyelamatkan para pasien yang membutuhkan cangkok organ.
Juni lalu, kasus penjualan ginjal juga sempat membuat heboh. Seorang remaja 17 tahun asal China rela menjual ginjalnya seharga £2.000 atau sekitar Rp27,8 juta demi membeli komputer tablet iPad 2. Ia melakukan operasi pengangkatan ginjal di sebuah rumah sakit di kawasan utara kota Chenzhou, Provinsi Hunan.
Perdagangan organ masih jamak di China, meskipun pemerintah setempat berulang kali mencoba membasmi praktik tersebut. Tahun lalu, sebuah stasiun televisi di Jepang mengungkap bahwa sekelompok 'turis transplantasi' berhasil mendapatkan ginjal baru di China seharga £5.000 atau sekitar Rp69,5 juta.
Sejumlah investigasi mengungkapkan bahwa penjualan ginjal pernah menembus angka £25.000 atau sekitar Rp347,5 juta. Sebagian besar pelaku nekat menjual ginjal karena faktor ekonomi. Meski tak dipungkiri faktor ekonomi menjadi motivasi utama, namun mereka juga beralasan ingin berkontribusi menyelamatkan para pasien yang membutuhkan cangkok organ.
Juni lalu, kasus penjualan ginjal juga sempat membuat heboh. Seorang remaja 17 tahun asal China rela menjual ginjalnya seharga £2.000 atau sekitar Rp27,8 juta demi membeli komputer tablet iPad 2. Ia melakukan operasi pengangkatan ginjal di sebuah rumah sakit di kawasan utara kota Chenzhou, Provinsi Hunan.
Perdagangan organ masih jamak di China, meskipun pemerintah setempat berulang kali mencoba membasmi praktik tersebut. Tahun lalu, sebuah stasiun televisi di Jepang mengungkap bahwa sekelompok 'turis transplantasi' berhasil mendapatkan ginjal baru di China seharga £5.000 atau sekitar Rp69,5 juta.

 
 
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini