Orientalisme memasuki periode kedua, ketika dunia Islam dan Kristen  Barat terlibat dalam Perang Salib. Pertempuran dua kekuatan adidaya yang  berlangsung dari 1096 hingga 1291 telah membuat Kristen Barat mengalami  kekalahan yang sangat telak. 
Terlebih, setelah perang agama itu  selesai, dunia Barat mengalami serangkaian keterpurukan. Kekhalifahan  Turki Usmani mencatat serangkaian kemenangan dalam serangan mereka ke  Eropa. Pada 1366, Adrianopel jatuh ke tangan kaum Muslimin, dan pada  1453 Konstantinopel juga dikuasai pasukan tentara Islam.
Tak hanya  itu, Yerusalem pun kembali direbut umat Islam. Dan bahkan kawasan  Balkan di Eropa Tenggara juga dikuasai Kekhalifahan Turki Usmani hingga  lima abad lamanya. Kekalahan telak itu membuat para raja di Eropa sakit  hati. Mereka lalu bersumpah untuk mengusir kaum Saracen, yani umat  Islam, yang mereka sebut kaum ‘’kafir’’.
‘’Maka munculah semangat  kaum Kristen Eropa untuk menyerang dan mengecam Islam dari berbagai  kepentingan,’’ tulis Ensiklopedi Islam. Akibat bias dari kebencian itu,  para penulis orientalisme secara gencar menulis buku-buku dengan  gambaran yang salah dengan Islam.
Para orientalis yang sakit hati  itu kemudian menulis tentang Islam secara salah, dan itu sengaja  dilakukan. Hal-hal yang sebenarnya tak terdapat dalam Islam, dan justru  bertentangan dengan Islam digembar-gemborkan di Eropa. Mereka menistakan  sosok Rasulullah SAW dengan berbagai tudingan yang bohong belaka.
Mereka  juga menghembuskan propaganda lewat tulisan-tulisannya dengan  menyebutkan bahwa Islam itu bukanlah agama yang benar. Menurut para  orientalis di zaman itu, yang benar hanyalah agama Kristen yang dibawa  Yesus Kristus.  Menurut Ensiklopedi Islam, mereka juga menyebarkan kabar  bohong bahwa Islam juga menganut trinitas, dua dari unsur itu adalah  Muhammad dan Apolo.
Para orientalis pasca-Perang Salib pun  mengumbar kebohongan dan menistakan agama Islam. Menurut mereka, Islam  itu mengajarkan poliandri, disiarkan dengan pedang dan kekerasa, bahkan  dikabarkan pula oleh para orientalis bahwa orang Islam diwajibkan  membunuh orang Kristen sebanyak mungkin agar bisa masuk Islam.
Sabtu, 21 Januari 2012
Gerakan Orientalisme Pasca-Perang Salib
Label:
Sejarah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

 
 
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini