Jika Anda ingin merasakan sebuah  kehidupan yang bahagia, lebih sehat dan setara, pertimbangkan untuk  pindah ke Swedia.  Negara di laut Atlantik ini menempati urutan teratas sebagai tempat  hidup paling ramah bagi wanita.
 
 Sebuah penelitian terbaru  mengungkapkan di Swedia, wanita benar-benar dapat berkembang seperti  pria. Bangsa Skandinavia ini sangat memperhatikan kesejahteraan,  kesetaraan gender, kekuasaan, kesehatan wanita dibandingkan negara lain.  Amerika Serikat saja hanya menempati posisi ke-17, satu tingkat di atas  Kosta Rika.
Negara berpenduduk 9 juta  memiliki berbagai kebijakan ramah perempuan. Perjuangan kesetaraan  gender sejak 1845 mengenai pewarisan properti, memformalkan cuti hamil  sejak 1901, serta mengizinkan wanita menjadi kepala keluarga pada 1958.
Seperti dikutip dari Marie  Claire, di Swedia, sejak kanak-kanak, anak laki-laki didorong untuk  bermain dengan boneka, dan perempuan dengan mainan traktor. Kelas  memasak, menjahit, dan tukang bangunan adalah keharusan bagi kedua jenis  kelamin. Sebuah studi menyebut, pria Swedia melakukan pekerjaan rumah  tangga rata-rata 24 jam per minggu, lebih panjang daripada pria di  seluruh dunia.
Di Swedia, pasangan suami istri  yang memiliki anak dapat mengajukan cuti selama 13 bulan dan tetap  mendapat gaji. Sang ibu wajib mendapat cuti selama 60 hari, suami 60  hari dan sisanya dapat dibagi atau mereka pilih.
Semua pusat perbelanjaan di  Swedia menyediakan toilet uniseks untuk meminimalkan dampak antrean di  toilet wanita. Bahkan beberapa klub juga menyiapkan kamar mandi uniseks.
Plus, banyak perusahaan bahkan  menciptakan inovasi-inovasi ramah wanita. Di negara inilah mobil ramah  wanita pertama diciptakan. Mobil ini dikemas dengan fitur khusus wanita,  kursi yang otomatis menyesuaikan diri dengan bentuk tubuh wanita, alur  khusus di bagian kepala untuk rambut yang diikat, dan tempat  beristirahat tumit pada pedal kaki.
Saat ini, pemerintah dan NGO  sedang menggodok untuk melegalkan hubungan tanpa ikatan pernikahan untuk  memiliki hak sama seperti pasangan menikah. Meski begitu, masih ada  kesenjangan dalam gaji di antara dua gender. Wanita hanya menerima 83  persen dari gaji rata-rata pria.
 
 
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini