Annisa tergiur karena investasi ini menjanjikan  keuntungan 300%.
  Kabar tak menyenangkan datang dari pedangdut Annisa Bahar. Dia  tertipu bisnis berkedok investasi. Karenanya, dia menderita kerugian  hingga Rp1,5 miliar. Alkisah, Annisa tertarik mengikuti bisnis online  trading emas karena ajakan temannya. Annisa tergiur karena  investasi ini menjanjikan keuntungan 300 persen. Sudah begitu,  keuntungan akan diberikan setiap hari. Pada awal November pun, Annisa  mulai bergabung.
 Alkisah, Annisa tertarik mengikuti bisnis online  trading emas karena ajakan temannya. Annisa tergiur karena  investasi ini menjanjikan keuntungan 300 persen. Sudah begitu,  keuntungan akan diberikan setiap hari. Pada awal November pun, Annisa  mulai bergabung. 
Karena sangat menggiurkan, Annisa bahkan  mengajak sejumlah teman di investasi itu. Namun naas, setelah sejumlah  temannya masuk, justru uang Annisa dan teman-temannya tak bisa ditarik.  "Beban moralku besar sekali," kata Annisa, Senin.
Kuasa hukumnya,  Arifin SH, mengaku masih mempelajari kasus tersebut dan akan  mengupayakan langkah mediasi. Harapannya, tak perlu melibatkan pihak  berwajib. Tapi, jika dalam dua hari sejak Senin tak ada mufakat,  kemungkinan akan ada pelaporan ke Polda Metro Jaya. "Kami sedang  mempelajarinya dulu," ujarnya.
Annisa yang saat ini sedang hamil  tua berharap kasus tersebut bisa selesai baik-baik. Dia menyatakan telah  berupaya menghubungi pengelola bisnis tersebut, namun tak kunjung  mendapat tanggapan.
Kasus ini menjadi pelik karena tidak ada  perjanjian hitam di atas putih. Arifin mengatakan akan berusaha mencari  bukti-bukti, termasuk bukti transfer dari Annisa. "Memang di sini  lemahnya investasi online. Tapi, kami punya bukti transfer,  akan saya berikan kepada aparat," kata Arifin.
Menurut Arifin,  Annisa dan orang berinisial E dari perusahaan online trading  emas itu akan bertemu. Jika harus memasuki ranah hukum, perusahaan itu  akan dituntut dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan dan pasal 372 KUHP  tentang penggelapan.
Berkedok investasi
Bisnis  investasi online memang semakin marak, baik berbentuk kerja  sama bisnis, emas berjangka, maupun valuta asing. Selain menjanjikan  keuntungan besar, bisnis ini juga dianggap praktis karena dilakukan  secara real time di internet.
Namun, apakah investasi online  ini termasuk aman? Trader dan analis investasi emas  Mulyadi Tjung membagi informasi mengenai hal ini. Menurut dia, pada  kasus penipuan Annisa, terdapat pernyataan bahwa investasi itu akan  dijanjikan keuntungan sebesar 300 persen. "Seperti layaknya investasi, high  return berarti high risk," kata Mulyadi ketika berbincang  dengan VIVAnews.com, Selasa, 20 Desember 2011.
Kemudian,  Mulyadi melanjutkan, perdagangan emas yang dilakukan oleh Annisa itu  termasuk investasi yang tidak masuk akal. Hal ini terjadi karena  menjanjikan keuntungan yang sangat besar dan dibayar tiap hari. 
"Secara  peraturan, return tidak boleh dijanjikan. Sama seperti saham,  bisa rugi dan bisa untung. Tidak pasti," katanya.
Mulyadi aktif  di salah satu perusahaan berjangka yang menawarkan trading emas secara online.  Namun, dia menegaskan bahwa dalam peraturannya tidak boleh  menjanjikan keuntungan.
Dia menyarankan kepada calon-calon  investor untuk mengikuti pelatihan trading agar dapat memahami  secara lengkap, sehingga dapat meminimalkan risiko, termasuk risiko  penipuan. "Itu untuk semua jenis investasi, baik yang online maupun  tidak," kata dia.
Tips hindari penipuan
Sementara  itu, untuk menghindari berbagai risiko dalam investasi termasuk  investasi online, Mulyadi memberikan tips bagi para calon  investor.
Pertama, pastikan mengerti risiko dan  keuntungan dari investasi tersebut. Kedua, pastikan perusahaan  tersebut memang legal secara badan hukum Indonesia. Ketiga, sebelum  menandatangani apa pun, pastikan dibaca seluruh klausul yang ada.
Kemudian,  keempat, seperti semua investasi lainnya, pastikan investor  maupun calon investor mengerti cara kerja investasi tersebut. Terakhir,  ingat setiap investasi ada risikonya, semakin tinggi keuntungan yang  dijanjikan, tersirat risiko yang semakin tinggi.
Sementara itu trader  dari Harvest International Futures Tony Mariano mengimbau agar  masyarakat pintar memilih produk investasi, salah satunya dengan  mengenali risiko. "Jika sudah tahu risikonya, orang akan cenderung  hati-hati," kata dia saat berincang dengan VIVAnews.com, Selasa.
Khusus  untuk emas, dia mencontohkan, ada beberapa jenis bisnis dengan berbagai  risiko. Investasi dalam bentuk emas batangan risikonya akan berbeda  dengan emas derivatif alias emas berjangka. Memang, keuntungan emas  berjangka relatif lebih besar dibandingkan emas batangan, sehingga  risikonya pun semakin besar.
Selain itu, menurut Tony, calon  investor juga harus paham di mana uang itu akan ditanamkan, sehingga  bisa terhindar dari penipuan. Dia mengatakan, banyak korban penipuan  yang tak tahu uangnya ditaruh di mana.(eh)• VIVAnews                 
 
 
 
 
        
    
 
  
 
 
 
 
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini