Artikel bagus bagi orang yang mau sedikit berpikir, tidak hanya bermain facebook!  Dari Al-Bara’ bin ‘Azib, dia berkata:”Kami keluar bersama Rasulullah   Salallahu ‘Alaihi wa Salam (mengantarkan) jenazah seorang laki-laki   Anshar. Kemudian kami sampai di kuburan, tetapi belum dibuatkan lahd*1).   Maka Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam duduk, dan kami duduk di   sekitar beliau. Seolah-olah di atas kepala kami (hinggap) burung *2).   Ditangan beliau terdapat kayu yang beliau pukulkan ketanah sampai   berbekas.
Lalu  beliau mengangkat kepalanya, kemudian  bersabda:”Berlindunglah kepada  Allah dari siksa kubur!”,-dua kali atau  tiga kali- kemudian beliau  bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba yang  mukmin, saat akan  meninggalkan dunia dan menuju akhirat, turun kepadanya   malaikat-malaikat dari langit, wajah-wajah mereka putih, wajah-wajah   mereka seolah-olah matahari. Mereka membawa kafan dari kafan-kafan   sorga, dan hanuth *3)dari hanuth sorga. Sehingga para malaikat itu duduk   dari hamba yang mukmin itu sejauh mata memandang.
Dan  datanglah  malakul maut ‘alaihis salam *4) sehingga dia duduk dekat  kepalanya, lalu  berkata: “Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang baik,  keluarlah menuju  ampunan Allah dan keridhaanNya!”. Maka nyawa itupun  keluar, ia mengalir  sebagaimana tetesan air mengalir dari mulut qirbah  (wadah untuk  menyimpan air yang terbuat dari kulit), lalu malakul maut  itu  memegangnya.
Setelah  malakul maut itu memegangnya, mereka (para  malaikat yang berwajah  putih itu) tidak membiarkan nyawa itu -sekejap  mata di tangannya,  mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada kafan  sorga itu. Dan  keluarlah darinya bau misk yang paling wangi yang dio  dapati di atas  bumi.
Kemudian  mereka naik membawa nyawa tersebut.  Tidaklah mereka melewati  sekelompok para malaikat, kecuali sekelompok  malaikat itu bertanya:”Ruh  siapakah yang baik ini?”. Mereka menjawab:”Si  Fulan anak Si Fulan”,  dengan nama terbaik yang dia dahulu diberi nama  di dunia. Sehingga  mereka membawa nyawa itu sampai ke langit dunia.  Kemudian mereka minta  dibukakan untuk nyawa tersebut. Maka langit dunia  dibukakan untuknya.
Kemudian  para penghuni pada tiap-tiap langit  mengiringi nyawa itu sampai ke  langit yang selanjutnya. Sehingga membawa  nyawa itu berakhir ke langit  yang ke tujuh. Lalu Allah ‘Azza wa Jalla  berfirman:”Tulislah kitab  (catatan) hambaku di dalam ‘iliyyin *5), dan  kembalikanlah dia ke bumi.  (Karena sesungguhnya dari bumi Kami telah  menciptakan mereka,dan  darinya Kami akan mengeluarkan mereka, pada waktu  yang lain. Maka  ruhnya dikembalikan) *6) di dalam jasadnya.

Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya:
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah Rabbmu?”
# Dia menjawab:”Rabbku adalah Allah”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Apakah agamamu?”
# Dia menjawab:”Agamaku adalah Al-Islam”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?”
# Dia menjawab:”Beliau utusan Allah”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Apakah ilmumu?”
# Dia menjawab:”Aku membaca kitab Allah, aku mengimaninya dan membenarkannya”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah Rabbmu?”
# Dia menjawab:”Rabbku adalah Allah”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Apakah agamamu?”
# Dia menjawab:”Agamaku adalah Al-Islam”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?”
# Dia menjawab:”Beliau utusan Allah”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Apakah ilmumu?”
# Dia menjawab:”Aku membaca kitab Allah, aku mengimaninya dan membenarkannya”.
Maka   seorang penyeru dari langit berseru:”HambaKu telah (berkata) benar,   berilah dia hamparan dari sorga, (dan berilah dia pakaian dari sorga)   *7), bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga.
Maka datanglah kepadanya bau sorga dan wanginya sorga. Dan diluaskan baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang.
Dan   datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya, berpakaian   bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan:”Bergembiralah dengan apa yang   menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan(kebaikan)”.   Maka ruh orang mukmin itu bertanya kepadanya:”Siapakah engkau, wajahmu   adalah wajah yang membawa kebaikan?” Dia menjawab:”Aku adalah amalmu   yang shalih”. Maka ruh itu berkata:”Rabbku tegakkanlah hari kiamat,   sehingga aku akan kembali kepada istri dan hartaku”.
Dan   sesungguhnya seorang hamba yang kafir, pada saat akan meninggalkan  dunia  dan menuju akhirat, turun kepadanya malaikat-malaikat yang  memiliki  wajah-wajah hitam.
Mereka membawa pakaian-pakaian dari rambu, sehingga duduk darinya sejauh mata memandang.
Kemudian   datanglah malakul maut, sehingga dia duduk di dekat kepalanya, lalu   berkata:”Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang jahat, keluarlah menuju   kemurkaan Allah dan kemarahannya!”. Maka nyawa itupun bercerai-berai di   dalam jasadnya. Maka malakul maut mencabutnya, sebagaimana dicabutnya   saffud *8) dari wol yang basah. Lalu malakul maut itu memegangnya.
Setelah   malakul maut memegangnya, mereka (para malaikat yang berwajah hitam   itu) tidak membiarkan nyawa itu -sekejap mata- di tangannya, sehingga   mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada pakaian dari rambut itu. Dan   keluarlah darinya seperti bangkai yang paling busuk yang didapati di   atas bumi.
Kemudian  mereka naik membawa nyawa tersebut. Tidaklah  mereka melewati  sekelompok para malaikat kecuali sekelompok para  malaikat itu  bertanya:”Ruh siapakah yang jahat ini?”. Mereka  menjawab:”Si Fulan anak  si Fulan”, dengan nama terburuk yang dia dahulu  diberi nama di dunia.  Kemudian minta dibukakan, tetapi langit di dunia  tidak dibukakan  untuknya. Kemudian Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam  membaca:  “Sekali-kali tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit  dan tidak  (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum.”  (QS.  Al-A’raf:40)
Lalu  Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:”Tulislah  kitab (catatan) hambaku di  dalam sijjin”, *9) di bumi yang bawah,  kemudian nyawanya dilempar  dengan keras.
Kemudian  Rasulullah  Salallahu ‘Alaihi wa Salam membaca: “Barangsiapa  mempersekutukan sesuatu  dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh  dari langit lalu  disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke  tempat yang jauh.” (QS:  Al Hajj:31)
Kemudian ruhnya dikembalikan di dalam jasadnya. Dan dua malaikat mendatanginya dan mendudukkannya:
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah Rabbmu?”
# Dia menjawab:”Hah, hah, aku tidak tahu”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Apakah agamamu?”
# Dia menjawab:”Hah, hah, aku tidak tahu”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?”
# Dia menjawab:”Hah, hah, aku tidak tahu”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah Rabbmu?”
# Dia menjawab:”Hah, hah, aku tidak tahu”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Apakah agamamu?”
# Dia menjawab:”Hah, hah, aku tidak tahu”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?”
# Dia menjawab:”Hah, hah, aku tidak tahu”.
Maka   seorang penyeru dari langit berseru:”Hambaku telah (berkata) dusta,   berilah dia hamparan dari neraka, dan bukakanlah sebuah pintu untuknya   ke neraka”.
Maka  datanglah kepadanya panasnya neraka dan asapnya.  Dan kuburnya  disempitkan atasnya, sehingga tulang-tulang rusuknya  berhimpitan.
Dan  datanglah seorang laki-laki berwajah buruk  kepadanya berpakaian buruk,  beraroma busuk, lalu mengatakan:”Terimalah  kabar dengan apa yang  menyusahkanmu, inilah harimu yang engkau telah  dijanjikan (keburukan)”.
Maka  ruh orang kafir itu bertanya  kepadanya:”Siapakah engkau, wajahmu  adalah wajah yang membawa  keburukan?” Dia menjawab:”Aku adalah amalmu  yang buruk”. Maka ruh itu  berkata:”Rabbku, janganlah engkau tegakkan  hari kiamat”.
(HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Al-Albani di dalam Ahkamul Janaiz dan Shahih Al-Jami’ no:1672)
sumber : wihans.web.id

 
 
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar anda disini