Penerapan  hukum dengan Pancasila dinilai oleh KH Achmad Munib, bertentangan  dengan syariat Islam. Sehingga bila tidak menggunakan syariat Islam  dalam kehidupan sehari-hari, dia mengategorikan sebagai orang kafir.
Bahkan,  pada saat itu, Kiai Munib - panggilan KH Achmad Munib - sempat  mempunyai 150 santri. Namun para santri akhirnya berhenti dengan  sendirinya ketika Kiai Munib mulai menutup diri dan tidak menerima tamu.
Tulisan  anti Pancasila juga terdapat di pintu teras masuk rumah yang kondisinya  digembok rapat dan sudah berkarat. Tulisan arab dengan warna biru jelas  terlihat. "Anti Pancasila Kewajiban Kita Umat Islam". Bahkan,  kalimat serupa juga ada di tembok depan masjid Nurul Falah yang  dibangun kiyai anti Pancasila tersebut. Jaraknya sekitar 50 meter dari  rumahnya.
Setiap  orang yang masuk masjid tersebut tidak akan menduga jika tulisan arab  yang ditulis dengan huruf kaligrafi berwarna biru yang dikelilingi Ayat  Kursi terdapat kalimat "Anti Pancasila  Kewajiban Kita Umat Islam".  Kalimat tersebut bukan nama sebuah masjid, sebab di atas sebelah utara  masjid bertuliskan, "Masjid Nurul Falah". Masjid tersebut digunakan  untuk umum.
Sikap MUI selama ini 
Menurut  MUI, ajaran KH Achmad Munib tidak menyimpang. Ajaran anti Pancasila  yang dilakukan KH Achmad Munib sama dengan ajaran agama Islam pada  umumnya. Praktek ibadah dan perilaku setiap harinya tidak menyimpang  dari Hadist dan Al-Qur'an.
Masjid Nurul Falah
Meski  mengajarkan anti Pancasila, Ketua MUI Kecamatan Dasuk, Sumenep, KH  Syamsul Arifin menganggap ajaran agama yang disampaikan KH Achmad Munib  tidak ada yang aneh. "Hanya menyatakan Anti Pancasila dan mempunyai  keinginan mendirikan negara Islam," ujar Syamsul Arifin.
Ajaran  anti Pancasila, kata dia, tidak berdampak pada masyarakat sekitar.  Bahkan, warga sekitar menilai jika ajaran yang diberikan kiai Munib hal  yang aneh tidak perlu diikuti. "Warga tidak mengikuti pemahaman Anti  Pancasila itu, namun tidak berani merusak tulisan yang ada di masjid,"  ungkapnya.
Syamsul  yang juga seorang tokoh masyarakat ini menilai jika yang bersangkutan  khilaf. Artinya, apa yang disampaikan tidak harus diikuti oleh orang  yang normal pada umumnya, dan tidak ada pengikutnya soal anti Pancasila  itu. "Namanya orang khilaf mau diapakan? Ya biarkan saja. Lingkungannya  juga tidak berdampak," tegasnya.
Sementara,  salah seorang anggota DPRD Sumenep, A Samsul Rizal, mengatakan kiai  yang mengaku anti Pancasila itu tergolong kiai Jadap, atau salah seorang  yang kehidupannya antara khilaf dan waliyullah. "Apa yang disampaikan  menjadi tanda-tanda dan sulit untuk dilogikakan. Namun, soal anti  Pancasila juga tidak ada pengaruh pada lingkungan," kata Samsul saat  ditemui di kantornya, Jalan Trunojoyo.
Masyarakat  sekitar, tambah dia, tidak mau untuk membicarakan kiai tersebut  yang  berkaitan dengan Pancasila. Sebab diyakini akan terjadi konsekwensi  tersendiri. Konsekwensi itu terjadi secara ghaib. "Warga yang tidak suka  dengan ideologi anti Pancasila itu ya tidak mau membicarakan, mereka  membiarkan saja," pungkasnya.
Sikap Polisi 
Aparat  kepolisian bukan tidak tahu keberadaan KH Achmad Munib, yang menyatakan  anti Pancasila. Namun karena ajaran itu tidak berdampak pada lingkungan  sekitar, maka polisi belum perlu mengamankan yang bersangkutan.
WakaPolres  Sumenep, Kompol Achmad Husin, menjelaskan, setiap warga negara harus  punya ediologi sesuai dengan yang berlaku di negara Indonesia. Jika ada  yang tidak mengakui perlu dipertanyakan.
Namun,  keinginan untuk mendirikan negara Islam dan menyatakan anti Pancasila  merupakan hak individu. "Selama keinginan itu tidak berdampak pada warga  dan tidak ada pengikutnya, biarkan saja," kata Kompol Achmad Husin.
Menurut  dia, bila yang bersangkutan berdakwah dan merekrut orang lain, maka  yang bersangkutan tetap salah dan perlu penyelidikan. "Sampai saat ini  Sumenep aman-aman saja," ujarnya.
Seperti  diberitakan sebelumnya, KH Achmad Munib yang tinggal di Desa Beluk  Kenek, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura mempunyai ajaran  yang sedikit nyleneh. Dia selalu berdakwah anti Pancasila, karena  berniat mendirikan negara Islam.
sumber: http://www.warungbebas.com/2010/01/kh-achmad-munib-sang-anti-pancasila.htmlabout Cyber Information  http://aboutcyberinformation.blogspot.com/ 
